INBISNIS.ID, LABUAN BAJO – Tindakan nelayan yang menangkap ikan di area dive spot dalam beberapa waktu terakhir, dikeluhkan para pelaku pariwisata bawah laut di Labuan Bajo.
Aktivitas ini dianggap merusak ekosistem laut dan dapat membahayakan keberlangsungan wisata bawah laut yang menjadi salah satu daya tarik utama daerah tersebut.
Edy Tambunan, seorang pemandu selam (dive guide) berpengalaman, menyatakan bahwa praktik penangkapan ikan oleh nelayan di area tersebut merupakan pelanggaran serius.
“Ini sudah disepakati sejak awal bahwa ini adalah wilayah dive spot dan tidak boleh ada nelayan yang menangkap di sini. Namun saat kami mencoba untuk menegur mereka, mereka malah memarahi kami dengan alasan mereka juga mencari makan,” ungkap Edy dengan nada kecewa pada Sabtu (4/1/2025).
“Untuk sementara kami cuma menemukan di Pulau Tatawa Besar dan sekitar Taman Nasional Komodo,” tambah Edy.
Situasi ini tidak hanya merugikan ekosistem bawah laut, tetapi juga mendesak para pelaku pariwisata untuk bertindak. Fred Gaghauna Utama, Ketua Dive Operators Collaboration Komodo (DOCK), menegaskan pentingnya menangani masalah ini dengan serius.
“Ini mesti segera diproses. Saya siap melaporkan kasus ini ke BTNK (Balai Taman Nasional Komodo), karena aktivitas ini sangat mengganggu ekosistem laut dan aktivitas pariwisata,” kata Fred.
“Dengan bukti foto dan video yang ada kami akan segera laporkan ke BTNK,” papar Fred.
Aktivitas penangkapan ikan di area dive spot tidak hanya merusak lingkungan, tetapi juga berpotensi mengurangi jumlah wisatawan yang berkunjung.
“Wisatawan yang datang untuk menikmati keindahan bawah laut bisa kecewa jika ekosistemnya terganggu,” lanjut Fred.
Oleh karena itu, dorongan untuk menjaga kelestarian alam dan menghormati kesepakatan bersama antara nelayan dan pelaku pariwisata sangatlah penting.
Pihak berwenang diharapkan segera mengambil tindakan tegas untuk menghentikan aktivitas ilegal ini dan melindungi keindahan alam yang ada.
“Pelestarian ekosistem laut merupakan upaya kolaboratif antara nelayan, pelaku pariwisata, serta pemerintah untuk menjaga keseimbangan alam dan industri pariwisata yang berkelanjutan,” Pungkas Fred.
Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.
Komentar