INBISNIS.ID, BALI – Pencanangan Kurikulum Merdeka di tahun ajaran baru 2022/2023 oleh Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Nasional kini mulai diterapkan di sekolah-sekolah di seluruh wilayah Republik Indonesia.
Meski kurikulum merdeka ini terbilang baru, sehingga penerapannya di sekolah-sekolah membutuhkan waktu agar bisa familiar dengan kurikulum tersebut.
Begitu pula halnya dengan SMA Negeri 4 Denpasar, dimana sejak Pembelajaran Tatap Muka (PTM) full mulai dilaksanakan, praktis baru dua Minggu ini menerapkannya. Meski begitu, dalam penerapannya diakui berjalan dengan lancar tanpa hambatan.
Hal tersebut dijelaskan Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMA Negeri 4 Denpasar, I Ketut Agus Adyanto, S.Ag., s pada, Selasa (26/7/2022).
“Kita sudah melaksanakan ini dalam dua Minggu sejak PTM Full mulai dilaksanakan. Dan hingga kini belum ada masalah yang ditemui terkait kurikulum merdeka,” ujar Agus, sapaannya.
Agus menuturkan di SMAN 4 Denpasar hanya dua kelas saja yang menerapkan kurikulum merdeka belajar, yaitu kelas 10 dan 11. Sedangkan untuk penerapan literasi digital sudah berjalan setahun dengan menggunakan literasi perpustakaan.
“Untuk saat ini pelaksanaan kurikulum merdeka, kita terapkan di kelas 10 dan 11, terus kalau yang untuk digitalisasi kita memang sudah hampir setahun belakangan ini menggunakan literasi perpustakaan,” kata Agus.
Saat ini, kata Agus dalam perjalanannya, pelaksanaan kurikulum merdeka tersebut belum ada kendala, karena memang penerapan merdeka belajar dikatakan masih tergolong baru. Sehingga belum bisa dievaluasi sejauh mana dijalankan dengan semestinya.
“Sampai saat ini tidak ada kendala dalam proses pembelajaran di kelas. Ini kan baru dua minggu ini kita terapkan. Sehingga belum bisa mengevaluasi kegiatan itu. Nanti jika sudah berjalan 6 bulan lah setelah akhir semester, setelah ada nilai rapor baru bisa” ungkapnya.
Agus menerangkan, untuk buku-buku penerapan merdeka belajar itu disuplai dari pemerintah semuanya.
“Nah untuk buku-buku kurikulum merdeka semua disediakan oleh pemerintah. Dan sekolah tinggal menggunakannya saja,” tutup Agus.
(Redaksi)
Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.
Komentar