oleh

Pelapor Dijadikan Tersangka, Polsek Kelapa Gading Dipraperadilkan

-Nasional-113 views

INBISNIS.ID, JAKARTA – Kasus penganiayaan seringkali menjadi sorotan publik, terutama ketika melibatkan pihak kepolisian. Satu contoh yang mencuri perhatian adalah kasus di Polsek Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Polsek Kelapa Gading, Polres Metro Jakarta Utara, Polda Metro Jaya di Praperadilkan oleh pelapor penganiayaan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Utara, Kamis (10/4/2025).

Permohonan gugatan Praperadilan (Prapid) tersangka Maruba Pangaribuan dan Mindo Barimbing, dibacakan Kuasa Hukum tersangka dari Advokat Dr.Fernando Silalahi, ST SH MH CLA, dihadapan Termohon Bagian Hukum Polres Metro Jakarta Utara dan dihadapan hakim tunggal Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Utara, Wijawiyata.

Pemohon menduga adanya kejanggalan mulai dari awal proses penanganan perkara penganiayaan yang sedang di sidik Polsek Metro Kelapa Gading Jakarta Utara karena dinilai tanpa prosedur hukum yang sah.

Baca juga :GARANSI, Sinergi Akademisi UKI dan Masyarakat Melawan Korupsi

Fernando Silalahi menyampaikan, kalau seseorang ditetapkan sebagai tersangka harus melalui prosedur sebagaimana diatur dalam Kitab Undang Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP).

“Ada mekanisme pemanggilan dulu sebagai saksi, sebagai calon tersangka dan sebagai tersangka, kecuali seseorang itu tertangkap tangan lalu langsung ditetapkan tersangka,” ungkapnya, Kamis (10/4).

Pihaknya menilai bahwa penanganan kasus penganiayaan dan atau pengeroyokan tersebut aneh sebab, kliennya yang menjadi korban penganiayaan malah menjadi tersangka dan ditahan.

“Peristiwa pengeroyokan yang dilakukan segerombolan orang itu, terjadi di kediaman korban di lahan miliknya berlokasi di Jalan Pegangsaan Dua, Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara,” ujar Fernando.

Korban penganiayaan Maruba Pangaribuan dan Mindo Barimbing, mengetahui mereka diperiksa sebagai saksi pelapor atas pengaduannya sebagai korban pengeroyokan dan penganiayaan dari puluhan orang di Jalan Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada 21/2/2025, pukul 17.00 WIB.

Baca juga :Kenaikan Tarif PNBP di Kemenkumham, Langkah Positif Peningkatan Layanan Publik

Menurut pengakuan Pemohon Prapid, saat pemeriksaan ada 5 orang yang hendak membuat laporan datang ke Polsek Kelapa Gading. Yang diperiksa adalah Maruba Pangaribuan, Mindo Barimbing, Amonang Pangaribuan, Bintang Pangaribuan dan Jhonris Pangaribuan.

Lebih lanjut pemohon menjelaskan bahwa setelah pagi hari sekitar pukul 4.30 WIB tanggal 22 Februari 2022, para saksi itu dibangunkan oleh oknum penyidik, dan menyuruh mereka untuk menandatangani BAP.

Karena dalam keadaan sudah lelah dan mengantuk habis digebukin puluhan orang, para saksi itu akhirnya menandatangani berkas BAP. Kenyataan yang terjadi, dua dari lima saksi itu tiba tiba menjadi tersangka, ditengarai tanpa pelapor.

Fernando menyampaikan, bahwa pengajuan permohonan Praperadilan ini adalah soal status tersangka terhadap kedua kliennya, hal itu cukup beralasan dan berdasar produk hukum.

“Di petitumnya, kami memohon kepada hakim tunggal Wijawiyata, agar menerima dan mengabulkan permohonan praperadilan untuk seluruhnya. Menyatakan laporan polisi tidak sah dan batal demi hukum. Mengeluarkan pemohon dari tahanan dan, memulihkan hak pemohon,” kata Fernando Silalahi.

Terkait permohonan praperadilan itu, Bagian Hukum Polres Jakarta Utara mewakili Polsek Kelapa Gading tidak memberikan keterangan saat ditanya awak media usai persidangan perdana Prapid. “Maaf, kami ga bisa berkomentar” ucapnya sembari berlalu.

Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *