oleh

Pecinta Kendaraan Klasik Tetap Eksis di Kabupaten Jembrana 

INBISNIS.ID, JEMBRANA – Merawat kendaraan yang bisa dibilang jadul (jaman dulu) tentu butuh teliti, sabar dan menjiwai sama dengan memelihara bayi. Dari yang paling tua sepeda onthel tahun 1900 dan yang paling unik VW Combi keluaran tahun 1975.

Walau hanya sebagai pedagang di pasar Negara. Sangat menyukai kendaran klasik dan tak pernah menjual, walau beberapa kali ada yang menawarkan kendaraan-kendaran tersebut. I Ketut Sanjaya yang dikenal dengan nama Tut Yuda (59) tahun Lingkungan Ijo Gading Kelurahan Banjar Tengah mengisahkan, mencintai barang seni dan antik sepeda onthel di beli bekas tahun 1994. Pada tahun dibeli tahun 2013 mengoleksi VW Combi keluaran tahun 1975. Untuk perawatan dari sepeda onthel paling ganti ban dalam dan ban luar. Tidak terlalu sulit hanya harus rajin membersihkan.

“Untuk VW malah sering di pakai wara-wiri ke Denpasar bersama cucu tercinta. Pernah juga dari tamu dari luar negeri bahkan  seorang dosen, mau dibeli tunai tinggi sepeda onthel. Onthel merk Gazelo ini tetap pertahankan walaupun di iming-iming harga tinggi. Karena susah nantinya mengoleksi barang ini. Perawatan yang sangat perlu diperhatikan oli, busi, dan dinamo stater. Sedangkan motor yang normal ganti oli dan perhatikan kondisi mesinnya,” jelasnya.

Tut Yuda juga menjelaskan, komunitasnya sepeda onthel bernama Posil (Perkumpulan Onthel Simpatik Lestari) yang selalu ikut dalam bersih-bersih sampah, penghijauan, dan ikut membagikan bantuan paket sembako bagi warga yang kurang mampu.

“Di kabupaten Jembrana ada beberapa komunitas yang eksis mengoleksi sepeda onthel. Termasuk jenis komunitas VW, mereka lebih cenderung melakukan berbau sosial kemanusiaan,” katanya.

Ia juga berharap bagi pecinta dan yang koleksi kendaraan antik tetap melestarikan, dan jangan sampai terjual apalagi keluar daerah. Tentu di Jembrana dan Bali pada khususnya tak punya barang-barang antik ini lagi.

“Untuk onthel dan mobil VW harga tak pasti karena sifatnya berupa suka seni dan memang kolektor. Merawat barang klasik tak harus mahal dan menjaga sebagai warisan yang tetap abadi dipertahankan,” tuntasnya.

(Redaksi)

Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *