INBISNIS.ID, NAGEKEO – Perihal harga beras yang kian merosot dan dikeluhkan para petani irigasi Mbay, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Camat Aesesa, Yakobus Laga Kota, berpendapat bahwa petani harus mampu meningkatkan kualitas beras agar diminati pembeli dengan harga tinggi, Jumat (28/5).
Kobus Laga mengemukakan bahwa sekarang adalah era pasar bebas sehingga kita tidak bisa melarang pasokan beras dari luar daerah masuk wilayah Kabupaten Nagekeo.
“Pasar ini kalau mau terima kecuali kualitas berasnya bagus, sehingga mampu bersaing dengan beras-beras yang dipasok dari luar. kesulitan kita sekarang adalah mutu beras kita kurang bagus. Sekarang ini pasar bebas, kita tidak bisa membatasi arus pasar untuk tidak boleh kesini (Nagekeo,red), ini menjadi sulit. Beberapa pihak ketiga siap menerima beras kita asalkan kualitas berasnya memenuhi standar pasar,” terang camat Aesesa.
Menurut Kobus Laga, Pasokan beras dari luar bukan satu-satunya faktor yang mempengaruhi anjloknya harga beras ditingkat petani Kabupaten Nagekeo. Faktor lain yang mempengaruhi turunnya harga beras tersebut adalah situasi panen raya di daerah tadah hujan, wilayah Roe dan Boanio, Kecamatan Aesesa.
Panen raya di wilayah sawah Tadah hujan Roe dan Boanio menjadi trend tahunan anjloknya harga beras di Kabupaten Nagekeo, maka para petani irigasi Mbay diharapkan mampu memanajemen stok secara baik dan mempelajari peluang pasar agar tidak menjual beras kala di wilayah Roe dan Boanio sedang panen.
Camat Aesesa menuturkan bahwa, Kita tidak bisa, hanya mengandalkan stok beras lokal untuk memenuhi kebutuhan beras di Kabupaten Nagekeo. Untuk menyikapi situasi kelimpahan stok beras lokal, Yakobus mengatakan, pihaknya akan mendorong BUMDes setempat untuk mengantisipasinya, sehingga mampu memangkas ruang pedagang nakal memainkan harga.
“Kondisi panenan kita, saya tidak yakin memenuhi tuntutan pasar lokal, makanya pasokan beras dari luar kita butuh. Hanya sekarang ini pengaruh ada tambahan pasokan dari lantai satu (Boanio, Roe, red), makanya para pembeli bermain harga. Untuk mengantisipasi itu, saya dengan para kepala desa, saya bilang kamu proteksi ini, dengan menganggarkan dana desa sedikit ke BUMDes. BUMDes bisa membentengi ini, sehingga pembeli tidak bisa bermain harga dan berpengaruh pada petani irigasi,” demikian ungkap Camat Aesesa kepada INBISNIS.ID.
(Redaksi)
Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya
Komentar