INBISNIS.ID, DENPASAR – Destinasi wisata Bali yang populer di kalangan wisatawan baik domestik maupun mancanegara umumnya berada di belahan Bali Selatan. Mulai dari pantai, hotel, restoran dan lainnya.
Namun, di sisi utara Pulau Dewata juga menawarkan pengalaman wisata yang tidak kalah menarik. Dengan garis pantai terpanjang di Bali, Bali Utara (Kabupaten Buleleng) memiliki banyak pantai. Salah satu yang sering dikunjungi adalah Pantai Penimbangan. Pantai yang terletak di Desa Baktiseraga, Kecamatan Buleleng ini terkenal akan wisata kulinernya, terutama olahan hasil laut.
Selain kuliner, sarana penunjang wisata lainnya yakni, aktivitas snorkeling, diving dan dolphin trip yang dikelola oleh nelayan setempat serta adanya penangkaran tukik (anakan penyu) yang dipangku Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Penimbangan Lestari. Pada saat pandemi, aktivitas snorkeling, diving dan dolphin trip dihentikan sementara untuk pariwisata, kecuali untuk nelayan itu sendiri.
“Aktivitas diving, snorkeling dan dolphin trip belum dibuka karena pandemi, namun setiap hari kami melakukan under water clean up (pemnbersihan bawah laut dari sampah plastik),” ucap Ketua Pokmaswas Penimbangan Lestari, Gede Wiadnyana, dihubungi INBISNIS, Selasa (6/4).
Sementara itu, kegiatan penangkaran tukik tetap dilaksanakan, hanya saja pada proses pelepasan tukik ke laut tidak mengikutsertakan wisatawan guna menghindari kerumunan.
“Kami biasanya kalau sudah ada tukik yang menetas, kalau kondisi normal (sebelum pandemi), kami mengajak wisatawan untuk berwisata melepas tukik. Kalau seperti saat ini pandemi, kami lepaskan saja sendiri untuk menghindari kerumunan,” Ujar Wiadnyana.
Pengunjung yang mayoritas berasal dari yayasan, komunitas, hotel dan instansi dapat menyaksikan mulai dari proses penangkaran telur penyu, perawatan tukik hingga ikut dalam pelepasan tukik ke laut. Terkait tarif, pihak Pokmaswas hanya membuka kotak donasi yang dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan pakan dan perawatan tukik.
Di sisi lain, terkait kesiapan pembukaan pariwisata pasca pandemi, Wiadnyana dengan mantap menyatakan bahwa aktivitas penunjang pariwisata Pantai Penimbangan siap dibuka.
“Siap, kami siap nanti untuk membuka kembali dolphin, diving, snorkeling dan pelepasan liaran tukik,” ujarnya.
Dihubungi terpisah, Ketua Kelompok Usaha Bersama Nelayan Sari Segara Baktiseraga, Buleleng, Gede Karang Sadnyana menyampaikan, pada hari ini yang merupakan hari nelayan nasional, PT. Indonesia Power Unit PLTGU Pemaron menyerahkan bantuan berupa sembako kepada para nelayan sekaligus Pokmaswas Penimbangan Lestari.
Langkah yang diambil oleh PLTGU Pemaron ini menjadi apresiasi untuk para nelayan dan Pokmaswas, mengingat para nelayan dan Pokmaswas telah bersinergi untuk melakukan under water clean up guna menyiapkan wisata bawah laut yang bersih dan alami. Sejalan dengan Wiadnyana, Gede Karang mengatakan, Pantai Penimbangan saat ini sedang mengembangkan wisata bahari dan akan dibuka kembali setelah pandemi. Kiat yang telah dan terus akan dilakukan adalah pembuatan serta pelestarian terumbu karang.
“Dengan adanya terumbu karang dan penangkaran penyu, kami berproses dari nelayan tradisional menjadi nelayan pariwisata untuk meningkatkan pendapatan,” ujar Gede Karang, Selasa (6/4).
Dirinya menambahkan, walaupun telah berproses menjadi nelayan pariwisata, pihaknya tidak akan meninggalkan aktivitas nelayan konvensional.
(Redaksi)
Komentar