oleh

Pagar RSD Aeramo, Ketua Komisi III DPRD Nagekeo : Tukang Jangan Jadi Korban

-Daerah-1,551 views

INBISNIS.ID, NAGEKEO – Antonius Moti, Ketua Komisi III, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kabupaten Nagekeo buka suara, menanggapi keluhan para tukang yang memborong peket pekerjaan Pagar Rumah Sakit Daerah (RSD) Aeramo, perihal upah yang belum lunas dibayar oleh Kontraktor.

Kepada INBISNIS.ID, di ruang DPRD Nagekeo, Jumat (10/03), pimpinan Komisi III DPRD Nagekeo mengungkapkan bahwa dirinya telah turun langsung menemui para tukang dan mendengarkan aspirasi mereka.

Para tukang mengaku upah mereka yang belum terbayarkan oleh pihak Kontraktor pelaksana yakni CV Aliance Jaya kurang lebih mencapai Rp.200 juta lebih.

Pria yang akrab disapa Anton Moti ini, menegaskan bahwa persoalan pegar RSD Aeramo jangan sampai mengorbankan para tukang, hingga mereka kehilangan hak-hak mereka.

“Hari saya turun ke lapangan, mereka menyampaikan aspirasi bahwa Kontraktor yang belum bayar keuangan mereka, yang terdiri 5 kelompok itu, kurang lebih 250 juta. Saran kita dari lembaga DPRD, masyarakat kita yang mengerjakan proyek tersebut jangan menjadi korban oleh ketidak jelasan seperti yang dilakukan kontraktor ini” Ungkap Anton.

Beliau menambahkan bahwa Lembaga DPRD Nagekeo, telah memangil Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pekerjaan Pagar RSD dan pihak dinas kesehatan kabupaten Nagekeo untuk memecahkan masalah yang dikeluhkan para tukang.

Pertemuan tersebut membuahkan kesepakatan bahwa Pihak kontraktor pelaksana, Arif B Sir, selaku kuasa direktur CV Aliance Jaya akan dipanggil dan minta pertanggungjawaban.

Arif B Sir dituntut membuat komitmen untuk menyelesaikan sisa pekerjaan pagar RSD Aeramo dan menyelesaikan pembayaran sisa upah para pekerja, maka PPK dan dinas harus memastikan untuk mengawasi pencairan uang kontraktor dan diupayakan transaksi pencairan uang proyek dilakukan di bank NTT cabang Nagekeo.

“PPK dan dinas jangan kecolongan, suruh Arif bikin pernyataan, ini penegasan dari lembaga DPRD. Bersama saya tadi hadir pak Wakil ketua DPRD, dan sekretaris komisi 3. Kami membicarakan ini sehingga ada solusi. Masyarakat Nagekeo jangan jadi korban, karena pembangunan ini ada di Nagekeo, uang Nagekeo, ,yang kebetulan kontraktor ini bukan dari Nagekeo, dia dari Alor. Maka kita berharap, kita orang Nagekeo jangan jadi korban, terutama para tukang ini. Hal ini yang perlu dibicarakan dan diselesaikan,” Tegas ketua Fraksi Golkar kabupaten Nagekeo, yang diikutip INBISNIS.ID.

(Redaksi)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *