INBISNIS.ID, LARANTUKA – Wilayah pedalaman arah selatan Flores Timur, NTT tak hanya menyuguhkan kemolekan wisata pantai, namun terkenal dengan potensi ikan yang melimpah.
Salah satu wilayah pantai selatan yang patut disambangi adalah Desa Ojandetun, Kecamatan Wulanggitang. Mayoritas mata pencaharian masyarakat diisi oleh nelayan dan petani. Beberapa diantaranya bahkan merangkap dua pekerjaan sekaligus. Petrus Moan Rotan (50), salah satu nelayan kecil mengatakan selama puluhan tahun menjadi nelayan tak pernah disentuh oleh pemerintah.
“Sampai sekarang belum ada sentuhan. Sudah beberapa kali kami minta bantuan dari Desa tapi belum ada jawaban,” lirih pria paruh baya itu saat memarkirkan perahunya, Jumat (18/03).
Pria berzodiak pisces ini berujar selain diterjang garangnya ombak, kebijakan pemerintah pun dinilai belum berpihak pada nelayan kecil sekelasnya. Meski begitu, Petrus dan semua nelayan Ojandetun terus menanti sentuhan pemberdayaan baik dari Desa maupun Dinas terkait.
Warat Onan, nelayan lain menuturkan, ketika melaut, nelayan Ojandetun hanya mengandalkan alat tangkap sederhana. Karena itu, hasil tangkapan sering minim kendati presensi ikan cukup melimpah.
“Kami tidak berharap diberi bantuan mahal. Pukat kecil saja sudah cukup pak,” imbuh pria berbaju singlet itu.
Ia mengatakan, ikan yang ditangkap untuk kebutuhan lauk pauk di rumah. Jika rejeki lagi baik, beberapa ekor ikan pancingan dijual ke masyarakat setempat.
Sementara Kepala Desa Ojandetun, Yohanes Nani Ipir mengatakan pernah membeli pukat menggunakan dana desa. Yohanes mengaku alat tangkap itu hanya menyasar beberapa nelayan.
“Desa menyiapkan pukat. Kalau sarana prasarana lain sejauh ini kita belum lakukan,” ujarnya.
Orang nomor satu desa itu mengklaim pernah menyampaikan keluhan masyarakat ke Dinas Perikanan Kabupaten Flores Timur namun belum ada tanggapan.
“Saya sudah berupaya ke Dinas Perikanan tapi belum ada jawaban,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Kades Yohanes berjanji akan terus berusaha menjawab kebutuhan masyarakat nelayan.
Komentar