INBISNIS.ID, BLITAR – Monumen Trisula merupakan monumen bersejarah yang berada di Desa Bakung, Kecamatan Bakung, Kabupaten Blitar. Monumen itu didirikan untuk mengenang jasa pahlawan dalam memberantas pemberontakan partai komunis pada tahun 1965 di Blitar Selatan.
Juru rawat Monumen Trisula, Sukamto mengatakan Monumen Trisula diresmikan pada 18 Desember 1972 oleh Deputi Kepala Staf Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat Letjen M. Yasin.
“Untuk mengenang perjuangan Operasi Trisula pada 1968 oleh Brigade Infanteri Lintas Udara 18/Trisula yang dipimpin langsung oleh Danbrigif Linud 18 pertama, Kolonel Inf Witarmin,” kata Sukamto yang juga saksi sejarah di Bakung, Minggu (5/6/2022).
Ia menceritakan, pada tahun 1965 Bakung merupakan jantung kota bagi PKI. itu karena Bakung sebagai tempat pelarian pentolan PKI. Menurutnya, PKI memilih melarikan diri ke Bakung dan daerah-daerah di wilayah selatan Jawa Timur lainnya karena wilayah selatan jauh dari kota, terdapat banyak pegunungan dan sungai.
”Dulu masih hutan belantara, jadi mulai dari dawuan ke selatan dulu masih jalan setapak dan gua untuk persembunyian juga banyak,” tuturnya.
Selain menjadi tempat bersejarah, bangunan yang menyimpan banyak cerita ini selalu ramai pada akhir pekan.
“Setiap akhir pekan ramai mas, biasanya minggu pagi seperti ini sudah banyak pengunjung. Kebanyakan dari luar kota,” tambahnya.
Sebagai informasi, monumen ini berdiri di atas tanah yang luasnya lebih kurang 5.625 meter persegi. Monumen bersejarah ini dapat ditempuh dengan jarak sekitar 28 km dari pusat pemerintahan Kabupaten Blitar.
Hingga kini Monumen Trisula dijadikan tempat bersejarah serta mengingat kembali jasa-jasa para pahlawan Brigade Infanteri Lintas Udara 18/Trisula dalam menumpas pemberontak di Blitar Selatan.
(Redaksi)
Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.
Komentar