INBISNIS.ID, DENPASAR – Paska pemerintah, melalui Kementerian Perdagangan menerbitkan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No 11/2022 yang mencabut ketentuan HET Permendag No 6/2022 tentang Penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) Minyak Goreng membuat harga minyak goreng secara tiba-tiba melambung tinggi.
Harga minyak goreng yang tinggi tersebut masih tercermin sampai Selasa (29/03/2022) di tingkat pedagang. Hal ini diungkapkan salah seorang pedagang minyak goreng di pasar Badung, Denpasar, Rai Murni, mengatakan, bahwa harga minyak goreng di kisaran Rp.24.000/liter dan Rp.48.000/2 liter.
“Harga minyak goreng sekarang itu, yang 1 Liter Rp. 24.000, sementara yang 2 liter Rp.48.000. Naiknya kemarin waktu subsidi dicabut. Sekarang termasuk harga tinggi, kalau dulu orang beli Rp.14.000 dan nyarinya banyak. Sekarang paling nyari 2 bungkus minyak goreng karena harganya kan lumayan mahal,” terang Rai Murni saat ditemui di gerai dagangan miliknya, Selasa (29/03/2022).
Rai Murni, melanjutkan, penyaluran minyak goreng dari distributor ke pedagang terbilang lancar. Berbeda halnya beberapa bulan yang lalu dimana peredaran minyak goreng di tingkat pedagang dibatasi hanya 2-3 dus dalam satu minggu.
“Kalau sekarang minyak goreng lancar, tidak ada pembatasan, malah ada yang ngasih kredit malah. Kalau dulu sempat dibatasi bahkan harus bayar cas, tapi kalau sekarang sudah ada minyak gorengnya,” terang Rai Murni.
Hal senada juga disampaikan Adi Listiari salah seorang pedagang minyak goreng di pasar Badung, Denpasar, mengatakan bahwa harga minyak goreng menyentuh Rp.24.000/liter dan Rp. 48.000/2 liter.
“Setelah HET itu dicabut belum ada penurunan harga minyak goreng. Tapi sekarang stok minyak goreng sudah ada banyak. Kalau dulu kan kita dibatasi paling dapat 2 karton (dus) sekarang sudah bebas tergantung kemampuan beli kita,” terang Adi Listiari.
Menurut, Adi Listiari, dengan harga Rp. 24.000/liter dan Rp.48.000/2 liter, membuat para pembeli berpikir dan kebanyakan beralih ke minyak curah. Akan tetapi minyak curah kadang-kadang dalam keadaan langka.
Terakhir, Adi Listiari, berharap agar harga minyak goreng dapat turun dengan segera. Kendatipun turunya tidak signifikan seperti Rp.16.000/liter atau Rp.18.000/liter asalkan jangan sampai menyentuh angka 20 ribuan itu tentu sangat memberatkan.
(Redaksi)
Komentar