INBISNIS.ID, SEMARANG – Masjid Agung Jawa Tengah termasuk masjid yang mempunyai ikon kebanggan tersendiri khususnya masyarakat Semarang. Selain unik, Masjid Agung Jawa Tengah ini merupakan masjid yang paling besar dan termegah.
Masjid yang terletak di jalan Gajah Raya tepatnya di Sambirejo Kecamatan Gayamsari Semarang memiliki keistimewaan salah satunya menara Asmaul Husna setinggi 99 meter. Menara yang terlihat sangat apik ini berada di pojok barat masjid dan dapat dilihat dari radius 5 kilometer. Kemudian dengan keberadaan menara ini merupakan simbol kemahakuasaan dan kebesaran Allah Swt.
Dengan adanya menara ini, selain sebagai tempat pemandangan untuk melihat keberadaan Kota Semarang melalui teropong, juga sebagai wisata religi. Pasalnya di plaza masjid terdapat banner bertuliskan Gerbang Al-Qanathir yang berarti megah dan bernilai, dan juga terdapat 25 tiang yang menunjukan sebagai symbol 25 rasul yang membentuk satu lengkungan melingkari plaza.
Selain itu arsitektur masjid mempunyai tiga gaya yang berpadu, seperti arsitektur jawa yang diwakilkan pada bagian atap masjid yang berbentuk limas serta tiang masjid bermotif batik menyerupai model tumpal untu walang, kawung dan parang-parangan. Kemudian arsitektur arab dapat dilihat dari kubah kubah puncak masjid dan dinding masjid yang dihiasi kaligrafi. Arsitektur Roma-Yunani terlihat pada desain interior dan pewarnaan sudut- sudut bangunan.
Kemudian salah satu ciri khas paling unik dari masjid ini yaitu memiliki enam buah payung hidrolik raksasa yang berada di teras masjid. Payung yang bisa membuka dan menutup secara otomatis ini mengadopsi dari model masjid Nabawi Madinah Arab Saudi, dengan memiliki ketinggian sekitar 20 meter setiap payungnya dan memiliki bentangan sekitar 14 meter.
Biasanya payung ini terbuka disaat adanya jamaah yang membludak ketika melaksanakan ibadah maupun kegiatan ta’lim. Supaya jamaah tidak terkena terik matahari saat siang, dan hujan.
Intan Permata salah satu pengunjung yang berasal dari Semarang mengungkapkan sangat bahagia sekali untuk berkunjung di masjid yang megah ini, selain memiliki tempat bagus juga sering merasakan suasana yang sejuk dan damai untuk wisata.
“Biasanya saya datang kesini, masjid dalam satu bulan bisa empat kali berkunjung, kadang ya sendiri, dan bersama teman teman yang lain”, ungkapnya Minggu (17/10/2021).
Ia juga mengungkapkan bahwa sering datang ke Masjid Agung Jawa Tengah karena memiliki keindahan tersendiri, seperti konsep bangunan yang bagus, dan juga payung besar dan bisa membuka tutup sendiri.
Kemudian jika melangkah ke bagian dalam, akan tampak pintu bergaya khas Jawa. Setelah melewati pintu, terlihat ruang yang sangat luas dan megah didominasi warna coklat muda pada lantai dan aksen kayu berwarna hijau pada atap bagian dalam.
Mihrab masjid terlihat anggun dengan pigura yang terbuat dari ukiran kayu. Bagian mimbar berasal dari dinding yang sengaja dibuka dengan memberikan ruang di dalamnya untuk tempat khatib berkhotbah. Lampu gantung berbentuk lingkaran yang cenderung minimalis menimbulkan kesan keanggunan dan kebersahajaan.
Di samping sebagai tempat ibadah dan syiar agama, Masjid Agung Jawa Tengah merupakan objek wisata, khususnya wisata religi. Banyaknya orang yang berkunjung pun memberi dampak nyata terhadap perkembangan ekonomi masyarakat sekitar, berbagai makanan ringan pun tersedia di luar maupun dalam area masjid
Masjid megah ini diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia periode 2004-2009, Susilo Bambang Yudhoyono dengan menandatangani prasasti yang terbuat dari batu alam setinggi 3,2 meter dan berat 7,8 ton. Batu alam ini didatangkan dari lereng Gunung Merapi.
(Redaksi)
Komentar