oleh

Mengembangkan Produk Baru di Masa Pandemi

INBISNIS.ID, JAKARTA – Di masa pandemi seperti ini, sangat wajar jika omset penjualan menurun, bahkan kabar terburuknya bisa sampai gulung tikar.

Namun, di sisi lain banyak juga banyak bermunculan produk-produk baru yang dijual oleh pengusaha baru yang banting setir karena kehilangan pekerjaan. Segala strategi dikeluarkan di kondisi saat ini.

Lalu, apa saja kiat-kiat yang dapat kita lakukan untuk bertahan di masa seperti ini dengan persaingan yang menjadi lebih ketat?

Salah satunya dengan mengembangkan produk baru atau memodifikasi produk lama yang sudah ada.

Persaingan yang keras dan dipenuhi ketidakpastian yang terjadi di saat ini mengisyaratkan bahwa perusahaan harus selalu bisa untuk menyesuaikan diri dengan kebutuhan pelanggan dan tindakan pesaing.

Latar belakang inilah yang akhirnya membuat perusahaan memiliki keharusan untuk melakukan pengembangan produk baru demi kelangsungan hidupnya. Pengembangan produk baru merupakan strategi untuk pertumbuhan perusahaan dengan menawarkan produk baru atau yang dimodifikasi ke segmen pasar yang sekarang dengan mengembangkan konsep produk menjadi produk fisik untuk meyakinkan bahwa gagasan produk dapat diubah menjadi produk yang dapat diwujudkan.

Pengembangan produk baru dan strategi yang efektif menjadi penentu kelangsungan perusahaan karena upaya pengembangan produk baru bukanlah hal yang mudah, dibutuhkan usaha, waktu, dan kemampuan sumber daya perusahaan, termasuk besarnya risiko dan biaya kegagalan ditanggung perusahaan.

Dalam pengembangan produk baru, perlu diperhatikan bahwa kesesuaian produk yang dihasilkan harus sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pasar.

Dari sisi operasional, terdapat model proses pengembangan produk baru yang secara umum meliputi beberapa aktivitas, yaitu:

1. Melahirkan ide

Tahapan ini bisa didapatkan dari berbagai sumber misalnya seminar, investor, masukan pelanggan, melihat pesaing sehingga dapat menghasilkan ide untuk pengembangan produk baru

2. Penyaringan dan Evaluasi Ide
Pada tahap ini, ide-ide yang lahir pada tahap pertama diseleksi, ide yang baik diambil dan ide yang buruk ditinggalkan. Tahap ini dapat menggunakan teknik-teknik tertentu.

3. Pengembangan dan pengujian konsep
Ide produk yang telah dipilih, disajikan secara rinci dan bermakna sebagai konsep produk kemudian dilakukan pengujian konsep produk. Pada tes ini, pemikiran kelompok pelanggan dipilih tentang konsep produk baru akan diambil, konsep produk akan mendapat nilai terbaik yang akan dipilih sebagai produk baru untuk dikembangkan.

4. Strategi pemasaran
Tahapan ini untuk merencanakan suatu rencana awal strategi pemasaran untuk memperkenalkan produk baru ke pasar, dilakukan identifikasi pasar mana yang akan menjual konsep produk baru, konsep harga produk baru yang akan dijual, dan berapa banyak konsep produk baru yang akan dijual.

5. Strategi bisnis
Evaluasi daya tarik bisnis dan produk baru dilakukan pada tahap ini melalui perkiraan penjualan, penjualan pertama, penjualan pengganti, penjualan berulang, serta biaya dan laba.

6. Pengembangan produk
Sampel produk baru dibuat kemudian diuji untuk menilai produk fisik baru menarik atau tidak. Perusahaan dapat melakukan pengujian sendiri atau mendapat layanan dari perusahaan lain.

7. Uji pemasaran
Pada tahap ini, produk baru akan diuji di lingkungan konsumen yang nyata untuk mempelajari bagaimana konsumen bereaksi dan seluruh elemen pemasaran seperti target pasar, posisi di pasar, iklan, distribusi, pengemasan,biaya, dan lain sebagainya.

8. Komersialisasi
Komersialisasi yaitu memperkenalkan produk tersebut ke pasar secara terbuka. Perusahaan perlu menentukan waktu konsep produk baru akan dikomersialkan dan pada skala berapa produk baru akan diperkenalkan.

Nah, 8 tahapan ini dapat menjadi acuan untuk mengembangkan produk baru di perusahaan Anda. Selamat bersaing!

(Redaksi)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *