oleh

Massa Pandemi Mengubah Perekonomian dan Kehidupan Pasutri Ini

INBISNIS.ID, DEPOK – Pandemi Covid-19 telah memporak-porandakan kehidupan manusia di seluruh dunia, hal ini tentunya berimbas pada sektor perekonomian Indonesia, Salah satu yang terdampak adalah warga yang bernama Wakimin (54) dan Kopsah (52) pasangan suami istri yang tinggal di RT. 02/04, Kelurahan Grogol, Kecamatan Limo, Kota Depok, Provinsi Jawa Barat, Jumat, (18/03).

Wakimin seorang kepala keluarga yang sudah 12 tahun bekerja di PT. Virtue Media yaitu Perusahaan Post Editing Periklanan dan Perfilman yang berlokasi di Kemang Jakarta Selatan. Mendapatkan penghasilan sesuai Upah Minimum Regular (UMR) yang diterima setiap bulannya. Namun semenjak badai pandemi Covid-19 yang menghantam masyarakat Indonesia sejak 2 Maret 2020 yang ditularkan pertama kali oleh warga Depok, setelah melakukan kontak dengan WNA Jepang, maka semenjak itulah dampak perekonomian masyarakat Indonesia mulai goyah dan bahkan banyak yang tumbang.

Ditemui di sebuah warung miliknya Wakimin menjelaskan, dampak dari pandemi ini sangat meresahkannya.

“Sejak bulan Mei 2020 saya telah dirumahkan oleh PT. Virtue Media karena mengalami kebangkrutan bahkan tanpa serupiah pun diberi pesangon. Kemudian saya berpikir bagaimana caranya agar perekonomian keluarga saya tetap berjalan sementara Kedua anak saya yang pertama Kuliah, yang kedua masih SMK tentunya masih membutuhkan banyak biaya,” ujarnya.

Tambahnya, “Oleh karena itu saya memiliki ide untuk membangun sebuah warung sembako kecil-kecilan, dengan bermodalkan pinjaman Credit dari sebuah Bank, kebetulan saya sudah ada tanah 25M yang saya beli dengan cara mencicil selama satu tahun pada tahun 2019 yang lalu, dengan bermodalkan 40 Juta dari pinjaman Kredit Bank, bangunan warung sembako yang saya kasih nama KOPI TANI syukurlah bisa berdiri sesuai keinginan kami sekeluarga, warung sembako kebutuhan warga, makanan dan minuman ringan baik panas maupun dingin.
Alhamdulillah omset seriap hari yang saya dapatkan minimal 500 ribu rupiah. Saya buka dari pagi pukul 06.00WIB dan Malam Pukul 19.00WIB anak-anak yang meneruskan sampai pukul 12.00 WIB,” terang Wakimin.

Hal senada disampaikan Kopsah istri Wakimin dengan mengatakan,” Saya sudah 7 tahun menjalani usaha jualan sayuran keliling hanya untuk di sekitar lingkungan wilayah RT RW di Kelurahan Grogol saja, tetapi semenjak pandemi Covid 19 omset penjualan sayapun menurun, namun semua tetap saya syukuri karena anak Sulung saya saat ini sudah selesai kuliahnya menjadi sarjana S1 dan telah bekerja secara WFH di perusahaan yang cukup Bonafit. Sementara anak kedua saya juga sudah lulus SMK, sekarang sedang menunggu panggilan kerja tempatnya melamar kerjaan kemarin. Semoga pandemi ini cepat berlalu sehingga perekonomian Negara dan rakyat Indonesia normal kembali,” tutup Kopsah dengan harapan.

(Redaksi)