INBISNIS.ID, BLITAR – Momen Idul Fitri banyak digunakan untuk membuat dan berjualan ketupat. Dengan bermodal janur dan bahan lainya mampu meraup jutaan rupiah.
Wahyudi, warga Kelurahan Tanjungsari, Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar, yang bekerja sebagai tenaga sekuriti di Bendungan Serut Blitar milik Perum Jasa Tirta. Kini tertarik dengan menjual ketupat.
“Setiap harinya saya mampu menjual 5.000 biji ketupat. Usaha ini dilakukan tiap momen Lebaran saja. Pendapatannya lumayan untuk menambah penghasilan keluarga,” kata Wahyudi kepada INBISNIS.ID, Selasa (10/5/2022).
Ratusan ketupat terlihat tergantung di teras rumah milik Wahyudi. Ketupat itu merupakan pesanan pembeli yang belum diambil.
Beberapa perempuan tampak mengisi beras ke dalam janur yang sudah dibentuk menjadi ketupat di teras rumah. Sedangkan Wahyudi bersama anak laki-lakinya membuat ketupat dari janur atau daun muda pohon kelapa.
“Bisnis ini merupakan turun temurun dari orang tua dan kini saya yang meneruskan usahanya,” ujarnya.
Selama tiga hari produksi, Wahyudi sudah menjual sekitar 5.000 biji ketupat. Tiap 1.000 biji ketupat, Ia menghabiskan satu kuintal beras. Ketupat ukuran kecil dijual seharga Rp22.000 per 10 biji. Sedang ketupat ukuran besar dijual dengan harga Rp50.000 per 10 biji.
“Selama tiga hari, omzet dari produksi ketupat bisa mencapai Rp10.000.000,” tambahnya.
Lebaran tahun ini produksi ketupat di tempatnya justru menurun dibandingkan Lebaran pada dua tahun lalu ketika awal terjadi pandemi Covid-19. Selama dua tahun lalu, ketika awal terjadi pandemi Covid-19, Ia bisa memproduksi sekitar 9.000 sampai 10.000 biji ketupat.
“Ada larangan mudik, orang-orang tidak ada yang pulang kampung pada tahun lalu. Permintaan ketupat waktu itu tinggi bisa mencapai 10.000 biji selama Lebaran,” tutupnya.
(Redaksi)
Well, Jika ada yang perlu dibenahi atau disesuaikan tentang berita dan website INBISNIS.ID? Boleh ditulis di kolom komen ya.
Komentar