oleh

Manfaat Puasa Bagi Kesehatan

-Daerah-395 views

INBISNIS.ID, MAKASSAR – Puasa Ramadhan bagi umat Islam berlangsung antara 29 atau 30 hari. Orang mulai menahan lapar dan haus sejak terbit fajar dari sekitar pukul 04.30 sampai tenggelamnya matahari sekitar pukul 18.00. Tergantung di benua mana mereka tinggal. Ada negara lebih lama siangnya di banding malam hari, kalau bertitik tolak pada terbenamnya matahari.

Diketahui semua pemeluk agama ada ritual puasanya. Umat Nabi Daud AS misalnya, sehari puasa, sehari tidak. Namun ada sisi lain dari puasa selain tujuan utama sebagai ibadah sebagaimana tercantum dalam Rukun Islam.

Prof Dr. Andi Husni Tanra SpAn, PhD memaparkan Mengenal Autofagi dan Keajaiban Puasa dalam Webiner yang diadakan YIMK Alumni FKUH 27/3.

Guru Besar FKUH memaparkan, bahwa puasa bersifat Holistik yang dimana bisa bersih jasmani, bersih rohani, bersih spiritual dan bersih sosial yang berujung awet muda, umur panjang, lebih segar dan lebih bahagia.

Mantan Ketua Dewan Mahasuswa UH itu mengemukakan teori pakar Biology Jepang Yohinori Ohsum yang menjelaskan apa itu Autophagy (Autofagi) pada manusia, berasal dari bahasa Yunani auto-phagein yang artinya: auto artinya diri sendiri dan phagein artinya makan. Autofagi berarti memakan diri sendiri (self-eating).
Fenomena ini membantu mempertahankan keseimbangan sel dengan cara mendegradasi serta mendaur ulang sampah dalam sel.

Autofagi adalah proses alami dari tubuh untuk memudahkan dirinya sendiri (rejuvenates).
“Tanpa Autofagi tubuh kita akan jadi tempat pembuangan sampah yang mengandung berbagai penyakit.”

Yohibori Ohsumi dianugrahi Hadiah Nobel di bidang Fisiology Kedokteran 2016.  Secara singkat penelitian yang dilakukan sejak 1993 ini, berkesimpulan bahwa ketika kita lapar atau kita berpuasa 8-16 jam, tubuh menghasilkan protein khusus Ligosom di seluruh tubuh. Ligosom sejenis sapu raksasa atau mobil pengangkut sampah yang akan menyapu bersih ampas dalam plasma sel. Dengan kata lain dengan berpuasa maka seluruh sel tubuh kita yang jumlahnya kurang lebih 30 triliyun akan membersihkan dirinya.

Menurut Andi Husni Tanra inilah perbedaan detoksifikasi dengan Autufagi. Detoksifikasi hanya membersihkan sel sel toxic di dalam darah (pembuluh darah). Autofagi membersihkan zat-zat yang tidak berguna pada tubuh yang terdapat dalam plasma sel.

Dengan Autofagi, mengutip temuan Fsioligist Jepang ini, bahwa berpuasa bermanfaat bagi kesehatan, antara lain :
* Menekan timbulnya kanker, seperti Kanker Payudara.
* Meningkatkan imunitas, tidak mudah sakit.
* Mencegah timbulnya Kencing Manis, DM tipe 2.
* Mencegah/menekan penyakit, Neurodegenerative seperti Pikun, Alzheimer, Parkinson Disease dan lain-lain.
* Meningkatkan kesuburan tubuh.

Autifagi, tubuh kita akan jadi tempat pembuangan sampah yang mengundang berbagai penyakit.

Senada apa yang dikatakan Hipokrates 460 tahun Sebelum Masehi, “Makan di kala sakit seperti memberi makan penyakit.”

Pakar anastesi itu memberi perbandingan prosentase pengidap kanker di belahan dunia. Ternyata di Negara-negara Timur Tengah yang mayoritas penduduknya berpuasa, insiden kanker lebih rendah di banding Negara-negara Barat. Saudi Arabia prosentase 96/100.000 penduduk, begitupun Yaman, Oman, Qatar, UEA dan Kuwait antara 97/100.000 – 116/100.000.

Sementara di Negara-negara Barat, sesuai data Eoidemiologi, antara lain USA 352/100.000, Hongaria 368/100.000, Irlandia 374/100.000 dan Australia 468/100.000 per penduduk.

Untuk mengoptimalkan Autofagi berpuasa 8 – 16 jam perhari ada baiknya untuk tidur yang cukup 6 – 8 jam per hari, makanan tinggi lemak baik tinggi protein atau rendah seperti; Nasi, Sayur-sayuran, dan Buah. Olahraga jogging minimal 30 menit per hari atau stretching minimal 30 menit per hari, demikian saran Andi Husni Tanra.

(Redaksi)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *