INBISNIS.ID, JAYAPURA – Aktivitas perekonomian di Abepura Jayapura, Papua lumpuh total, sejumlah pertokoan harus tutup karena aksi turun jalan ratusan mahasiswa Universitas Cendrawasih (UNCEN), yang melakukan aksi unjuk rasa menolak pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) yang dicanangkan Pemerintah Pusat. Selasa, (08/03).
Sejak pagi pukul 10.00 WIT, ratusan mahasiswa yang mengatasnamakan Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) telah berkumpul yang selanjutnya akan melakukan longmarch menuju Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP)
Namun aksi tersebut mendapat hadangan dari gabungan personil TNI-POLRI dengan memblokade jalan di sejumlah titik, merasa dihalangi mahasiswa melakukan perlawanan dengan melempari petugas dengan batu.
Pantauan INBISNIS.ID, meski sempat terjadi perlawanan namun mahasiswa berhasil dipukul mundur pihak kepolisian dengan menembakkan gas air mata kearah mahasiswa, ketegangan disekitar lokasi berakibat sejumlah pertokoan tutup tidak terkecuali kantor pemerintah dan swasta.
“Awalnya kami buka, cuma karena ada aksi unjuk rasa, kami diperintahkan tutup untuk hindari hal-hal tidak diinginkan, untuk menunggu situasi membaik kita hanya bisa berdiam diri di dalam ruko,” jelas Aldha, salah satu karyawan Breadlife saat dihubungi redaksi INBISNIS.ID menggunakan WhatsApp.
untuk diketahui, aksi unjuk rasa mahasiswa menolak pemekaran Daerah Otonomi Baru (DOB) dibubarkan paksa oleh aparat kepolisian karena tidak mengantongi izin, apalagi sehari sebelumnya secara tegas Kapolres Jayapura Kota, Kombes Pol Gustav Urbinas S.H, S.I.K, M.Pd menyampaikan, POLRI dengan tegas menolak aksi demo pada tanggal 8 maret.
“POLRI akan melakukan tindakan tegas dengan menyiagakan personil aparat gabungan TNI-POLRI tetap dilakukan dengan cara turun jalan atau long march, karena dapat mengganggu ketertiban umum dan kuga saat ini masih situasi pandemi Covid-19,” imbuh Kapolres.
(Redaksi)
Komentar