INBISNIS.ID, LARANTUKA – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabuapten Flores Timur menggelar rapat kerja bersama Pemerintah terkait rekonstruksi dan realokasi dana seroja di kantor DPRD Flotim, Rabu (23/2/2022).
Dalam agenda rapat, anggota DPRD fraksi PKB, Muhammad Mahlin merasa aneh karena tiga Kepala Keluarga (KK) korban bencana seroja di Desa Waiburak, Kecamatan Adonara Timur, Pulau Adonara, hingga saat ini belum mendapatkan rumah bantuan dari pemerintah.
“Rumah mereka rusak parah tapi tidak dapat bantuan pemerintah,” celetuk Mahlin bernada tegas.
Ia mengatakan, hampir satu tahun pasca bencana seroja, mereka hanya bertahan hidup di rumah darurat di Desa Waiburak.
Mahlin mengaku iba karena tiga korban bencana seroja itu tinggal di rumah darurat diatas tanah milik orang lain.
“Rumah mereka dibangun diatas tanahnya orang tetapi mereka sudah puluhan tahun tinggal disitu,” tegasnya.
Senada dengan itu, anggota DPRD Abdul Wahab juga memberikan pernyataan serupa. Menurutya, masih terdapat dua Kepala Keluarga lainnya yang bernasib sama.
“Masih ada dua KK lain belum dapat bantuan. Mereka ini rumahnya hilang tapi tidak dapat bantuan rumah,” tandasnya.
Sementara Sekda Flotim, Paulus Igo Geroda berdalih prinsip pembangunan rumah bantuan harus diatas tanah milik sendiri yang dibuktikan dengan sertifikat kepemilikan.
Selain memiliki sertifikat tanah, lanjud Paulus, pembangunan juga bisa dilakukan jika memperoleh hibah dari pemilik tanah yang dibuktikan dengan menyertakan akta hibah.
“Bangun rumah harus diatas tanah hak milik. Mereka tidak bisa bangun rumah kecuali ada ijin hibah dari pemilik tanah,” tandasnya.
Kepala BPDB Flotim, Alfons Betan menuturkan pendataan rumah saat itu bukan konteks rehab rekon tetapi penanganan segera.
“Ini soal kondisi darurat saat itu. Pendataan dilakukan Dinas PUPR lalu dipisahkan. Ada yang direlokasi, dan ada yang stimulan dari BNPB,” pungkasnya.
(Paulus Lawe Kebelen/HS)
Komentar