INBISNIS.ID, BLITAR – Tradisi Kupatan di Hari Raya Idul Fitri membuat penjualan daging ayam di wilayah Blitar terpantau mulai merangkak naik. Warga yang memegang tradisi ini tetap membeli daging ayam walaupun harganya masih tinggi.
Pada hari ke-7 lebaran, masyarakat Jawa masih banyak yang memegang tradisi Kupatan. Menu ketupat yang dimakan dengan sayur lodeh tempe tahu dan kacang lentho serta masakan ayam lodho.
Adanya tradisi ini, sangat berpengaruh terhadap penjualan daging ayam di pasar tradisional Blitar. Seperti yang dituturkan Rohma Hudi, pedagang ayam potong di Pasar Blitar. Jika pada hari biasa dia menjual 70 kg daging ayam pedaging, namun sejak akhir pekan lalu, penjualannya naik sampai 190 kg per harinya.
“Permintaan naik. Karena banyak yang lebaran Kupatan. Kalau biasanya hanya beli 1 kg, sekarang bisa beli 3-5 kg,” katanya kepada INBISNIS.ID, Senin (9/5).
Kenaikan harga ayam potong sampai tiga kali lipat. Ini mungkin dampak dari tradisi Kupatan. Walaupun harga daging ayam potong dibilang masih tinggi, namun para pembeli tetap membeli dalam jumlah lebih banyak.
“Pertengahan puasa itu harganya masih Rp 38 ribu per kg. Sekarang naik jadi Rp 42 ribu per kg. Tapi permintaan tetap tinggi. Soalnya Kupatan itu gak bisa lepas dari masakan ayam lodho,” tambahnya.
Daging ayam menjadi bahan utama dalam pembuatan kuliner ayam lodho (opor ayam). Rasanya paling nikmat jika disandingkan dengan ketupat dan sayur lodeh tempe tahu kacang lentho. Apalagi disantap bersama keluarga.
(Redaksi)
Well, Jika ada yang perlu dibenahi atau disesuaikan tentang berita dan website INBISNIS.ID? Boleh ditulis di kolom komen ya.
Komentar