INBISNIS.ID, DENPASAR – Delegasi Pelatihan Perubahan Iklim melakukan kunjungan ke Tukad Rarangan, Peguyangan, Denpasar, Rabu (25/5). Agenda kunjungan ini merupakan rangkaian dari acara yang dimana Global Covenant Of Mayor For Climate and Energy (GCoM) sebagai penyelenggara.
Dalam kesempatan tersebut para delegasi diajak menanam 50 bibit tanaman obat di lahan produktif yang dikelola masyarakat setempat. Hadir juga dalam acara, ibu wakil wali kota Denpasar, Ayu Kristi Jaya Wibawa, dan anggota komisi II DPRD Kota Denpasar, I Wayan Sutama.
Ketua Pemuda Peduli Lingkungan Duluran Peguyangan, I Made Marthajiwa, mengapresiasi kunjungan yang dilakukan oleh Delegasi Pelatihan Perubahan Iklim. Menurutnya kedatangan delegasi ini menjadi semangat buat dirinya sekaligus warga untuk tetap memelihara lingkungan
“Tentu dengan adanya kunjungan-kunjungan seperti ini membuat kami semakin semangat dan termotivasi untuk membersihkan sekaligus menata kawasan Tukad Rarangan untuk lebih baik lagi,” ungkap I Made Merthajiwa
Menurut I Made Marthajiwa, terdapat beberapa program yang dijalankan diantaranya pembersihan lingkungan, swakelola sampah serta ketahanan pangan.
Terakhir, ia pun berharap agar masyarakat bisa terus memperhatikan kebersihan lingkungan. Hal ini karena melalui lingkungan yang bersih maka kesehatan dapat terjaga. Untuk itu dalam rangka mewujudkan itu semua, ia juga berharap bahwa pemerintah terkait harus sering melakukan pendampingan
“Kami berharap pemerintah terkait semakin sering melakukan pendampingan kepada kami (KPS) sehingga program apa yang berada di dinas atau di pemerintahan bisa tahu. Kemudian juga upaya-upaya harus kami lakukan, informasikan sehingga kami juga bisa mengikuti,” terang I Made Marthajiwa
Sementara itu, Akademisi Universitas Dwijendra, Ni Ketut Kariati, mengatakan, bahwa 50 bibit tanaman obat yang didonasikan kepada pengelola Tukad Rarangan, lebih merupakan semacam pemacu atau perangsang.
“Kami berharap bibit 50 ini nantinya dapat dikembangkan lebih lanjut oleh masyarakat. terdapat beberapa jenis bibit antara lain seperti kunyit, jahe merah, kencur, temulawak, cabai, dan pepaya,” ungkap Ni Ketut Kariati
Ia pun berharap, bahwa nanti kedepan setalah tumbuh dan dipanen kemudian dapat diolah secara mandiri. Tidak hanya bermanfaat bagi masyarakat setempat namun juga bisa bernilai ekonomis tinggi.
(Redaksi)
Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.
Komentar