oleh

Kucing Busok Kebanggaan Warga Pulau Raas, Mengenang Visit Sumenep 2018

INBISNIS.ID, SUMENEP – Memiliki dan memelihara Kucing busok, menjadi kebanggaan sekaligus kesenangan bagi warga pulau Raas, baik yang tinggal di Daerah daratan ataupun di Kepulauan Sumenep.

Telah diketahui banyak kalangan, bahwa Kucing busok adalah hewan endemik, yang mana habitat hidupnya hanya ada di pulau Raas, Kecamatan Raas, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Agar keberadaan dan keberlangsungan hidup Kucing busok pulau Raas tidak punah karena tergerus zaman, maka harus ada kepedulian dan tindakan serius dari Pemerintah saat ini, sebagaimana yang telah dilakukan Pemerintah sebelumnya, dalam bentuk kegiatan kontes kucing tingkat internasional, yaitu “Indonesia Bred and Raas Cat Show, sebagai rangkaian kegiatan visit Sumenep 2018, pada 4 tahun lalu.

Haji Moh Akram Cholil, warga pulau Raas Kabupaten Sumenep kepada INBISNIS.ID mengatakan, sudah lama memiliki (pelihara) Kucing busok. Dari beberapa Kucing busok yang pernah dimiliki, yang ada saat ini adalah yang terbaik. Mulai dari kecil hingga sekarang usianya sudah mencapai 5 tahun. Sehingga Kucing busok yang dimilikinya diberi nama ‘si Boy.’ Jum’at (10/6).

“Saya sudah beberapa kali pelihara Kucing busok, yang sekarang ini oleh anak saya diberi nama ‘si Boy,’ karena kelaminnya laki-laki. Dari beberapa Kucing busok yang saya miliki, si Boy inilah yang terbaik. Si Boy saya pelihara sejak masih kecil, sampai sekarang usianya sudah 5 tahun lebih. Si Boy sudah sangat familiar (akrab) dengan keluarga saya, terutama dengan anak – anak saya. Beberapa waktu lalu, ada teman yang mau membeli dengan harga Rp.10 juta, tapi tidak boleh dijual oleh Anak saya,” ujar haji Akram panggilannya.

Lanjut haji Akram mengatakan, awalnya si Boy kecil saya temukan di pinggir jalan. Karena waktu itu si Boy kecil sendirian, sepertinya ditinggal oleh induknya, lalu saya ambil dan saya bawa pulang ke rumah.

“Biasanya mas, warga pulau Raas kalau punya kucing peliharaan, itu diberi kalung mainan di lehernya. Karena waktu itu si Boy kecil ini ditemukan sendirian dipinggir jalan, jauh dari pemukiman penduduk, dan tidak ada tanda kalung di lehernya, saya merasa kasihan, lalu saya ambil dan saya bawa pulang ke rumah untuk dipelihara,” jelasnya.

Lebih lanjut dijelaskan, selama dipelihara di rumah, si Boy kecil setiap hari terbiasa diberi makan ikan yang sudah dimasak. Sehingga sampai saat ini (si Boy besar) tidak mau makan selain diberi ikan. Dan anehnya, misalnya diberi ikan goreng, harus ikan goreng semua, tidak boleh dicampur campur. Dan kalau diberi ikan mentah, si Boy tidak mau makan.

“Si Boy, kalau malam ditidurkan di kandangnya. Tapi, kalau siang atau kalau dibawa jalan – jalan, lehernya di ikat dengan tali. Karena kalau tidak diikat dengan tali, Ia (Boy) akan berkeliaran dan tengkar dengan kucing lainnya,” ujar haji Akram mengaku bahwa Kucing busok miliknya pernah meraih Juara 1 tingkat Jawa Timur, waktu dilombakan di Surabaya.

Selaku warga pulau Raas, bagi haji Akram, memiliki dan memelihara Kucing busok adalah kesenangan, sekaligus kebanggaan. Karena Kucing busok memiliki keunikan dan ciri khas, serta karakteristik khusus, yang mana Kucing busok habitat aslinya hanya ada di pulau Raas, Kabupaten Sumenep.

“Dikatakan Kucing busok karena bulunya berwarna abu – abu dan mengkilat, sangat identik dengan warna abu tungku (abu tomang; bahasa madura). Nah, warna seperti ini menjadi salah satu ciri khas Kucing busok asli pulau Raas. Sehingga Kucing busok tergolong hewan langka dan unik,” ungkapnya.

Adapun ciri khas lain menurut haji Akram, Kucing busok asli pulau Raas, juga memiliki ciri khas dari suaranya, yakni mengaum identik dengan Harimau. Sehingga dari suara aumannya (mengaum) ini juga menjadi ciri khas Kucing busok asli pulau Raas. Jika suaranya mengeong (eong) sekalipun warna bulunya abu – abu, itu menunjukkan bukan Kucing busok asli pulau Raas. Mungkin hasil peranakan atau kawin silang dengan kucing kampung biasa.

“Yang saya ketahui, dan berdasarkan penuturan orang – orang tua yang ada di pulau Raas, sekalipun hasil perkawinan sesama Kucing busok, belum tentu semua anakannya jadi Kucing busok asli yang memiliki ciri khusus seperti yang dijelaskan tadi.

“Kalau Kucing busok asli dari pulau Raas itu mas, suaranya mirip dengan Harimau, yakni mengaum. Memang aumannya tidak sekeras Harimau, namun jika benar – benar kita perhatikan, akan nampak terdengar mengaum seperti Harimau,” imbuhnya.

Harapan saya selaku warga pulau Raas, agar ada perhatian dan kepedulian lebih dari Pemerintah terhadap keberadaan Kucing busok pulau Raas. Sehingga kebanggaan masyarakat pulau Raas kepada Kucing busok ini tidak mati tergerus waktu. Karena Kucing busok tersebut sudah diakui berbagai kalangan, baik di tingkat lokal Sumenep, Jawa Timur dan nasional, bahkan internasional.

“Saya teringat waktu Pemerintahan sebelumnya, tahun 2018 lalu Pemerintah Sumenep pernah menggelar kontes kucing tingkat internasional, yaitu Indonesia Bred and Raas Cat Show, sebagai rangkaian kegiatan visit Sumenep 2018. Jadi, nuansa itu janganlah hilang begitu saja seperti ditelan bumi,” tandasnya.

Mengutip sebagian dari laman resmi media center Pemerintah Kabupaten Sumenep dengan judul; Bupati Sumenep: Ajak Masyarakat Lestarikan Kucing Busok Sebagai Potensi Daerah. Media Center, Sabtu (14/04) 2018, bahwa Ratusan kucing dari berbagai daerah di Nusantara mengikuti kontes kucing internasional “Indonesia Bred and Raas Cat Show”, sebagai rangkaian kegiatan Tahun Kunjungan Wisata (Visit Sumenep 2018).

Bupati Sumenep, Dr. KH. A. Busyro Karim, M.Si mengatakan, pihaknya sengaja menggelar kontes kucing sejatinya merupakan bagian dari komitmen untuk menjaga kelestarian hewan-hewan langka di Indonesia, terutama dalam menjaga habitat Kucing busok sebagai salah satu hewan kebanggaan masyarakat Kecamatan (pulau) Raas Kabupaten Sumenep. Karena itu, melestarikan kucing Raas atau lebih terkenal Kucing busok, membutuhkan dukungan semua pihak baik pemerintah daerah, masyarakat dan komunitas penyayang kucing.

“Saya berharap semua pihak membantu melestarikan Kucing busok, karena jika tidak mendapat perhatian semua pihak, habitat kucing langka ini pasti punah. Untuk itu kegiatan seperti ini terus dilaksanakan setiap tahun di Kabupaten Sumenep dan di berbagai daerah di Nusantara.” tegas Bupati saat membuka Kontes Kucing Internasional “Indonesia Bred and Raas Cat Show” di Gedung Adi Poday Sumenep.

(Redaksi)

Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *