INBISNIS.ID, DENPASAR – Pandemi Covid-19 telah membuat berbagai sektor terpuruk. Yang paling dirasakan adalah perekonomian masyarakat. Di Bali, sektor ekonomi yang ditopang oleh pariwisata telah ‘mati suri’ sejak tahun lalu, sehingga para pekerja dan pelaku pariwisata mengalami penurunan ekonomi.
Rabu, (16/6) kemarin, di media sosial instagram terjadi suatu perseteruan antara artis terkait pandemi Covid-19 dan pariwisata Bali. Hal ini bermula pada postingan artis nasional Bunga Citra Lestari (BCL) @bclsinclair.
“Isolation Day 3… So far, ada symptomps batuk, tenggorokan sakit, dan nafas terasa agak pendek dan sometimes demam.. Tapi tetap semangat. Did meditation in the morning.. Dan berjemur is essential..,” ujar BCL pada postingan instagramnya, Rabu (16/6).
Postingan tersebut menuai kritik oleh artis asal Bali I Gede Ari Astina (Jerinx) yang mengomentari bahwa BCL seakan-akan terkena Covid-19 pasca berlibur di Bali.
“Jangan kau jadikan Bali kambing hitam ya! Kau enak2an liburan ke mari, setelah puas kau malah bangga dicovidkan. Rakyat Bali sudah terlalu melarat utk drama2 kopid ala seleb ibu kota,” komentar Jerinx.
Pasca dikomentari seperti itu, BCL lantas mengklarifikasi bahwa dirinya mengalami covid tidak karena berlibur di Bali.
“To Whom It May Concern,
1. Saya pergi ke Bali dari tanggal 29 Mei-2 Juni 2021
2. Saya sudah beraktivitas dan bekerja di Jakarta dengan menjalankan prokes yang ada dan sudah test PCR Tanggal 12 Juni 2021 dan dinyatakan Negative
3. Beberapa dancer saya dinyatakan Positive tanggal 13 Juni 2021 setelah berinteraksi dengan saya di tanggal 10 Juni 2021
4. Saya test PCR kembali tanggal 14 Juni 2021 dan dinyatakan Positive
5. Saya tidak pernah mengeluarkan statement bahwa saya terpapar Covid-19 dikarenakan sehabis liburan dari Bali,” klarifikasi BCL pada instagramnya.
Pagi ini (17/6), Jerinx menantang BCL untuk bersumpah bahwa BCL tidak dibayar untuk ‘dicovidkan’.
“Di sini ada orang Bali yang suka jadi kacxng selebriti ibu kota gak? Ada? Keren. Saya suka ketemu orang2 Bali penjilxt bokxng seleb lxbay macam anda. Semoga masih punya nalar dan logika ya. Ok, sekarang coba cek Time Line IG nya BCL secara runut sejak dia ke Bali, yg tentu saya disaksikan oleh followersnya. Namun pas tiba saat kepulangannya ke JKT dia dengan BANGGA mengumumkan ke 18 juta followers nya bahwa dirinya kena kopid. Bagi siapa saja yg MASIH PUNYA OTAK- meski TANPA diliput media pun- orang2 yang follow IG BCL pasti otomatis mikir jika BCL “kena” kopidnya di Bali BUKAN DI BULAN ATAUPUN DI KUTUB UTARA. Lalu dia dgn bangga unggah fotto pose Isolasi Mandiri (“MANDIRI” tapi di foto dia malah berdua, dia tau arti kata MANDIRI gak?), sebut Jerinx dalam postingannya.
Jerinx mempermasalahkan bahwa tindakan yang dilakukan BCL secara tidak langsung akan membuat masyarakat berpikir bahwa berlibur di Bali masih belum aman dan pembukaan pariwisata Bali bisa tertunda.
“Yang jadi pertanyaan besar (meski semua orang yg punya nalar sudah tau jawabannya) kenapa BCL mesti PENGUMUMAN ke publik kalau dia kena cvd? Dia cukup bodxh kah utk sadar jika pengumumannya ke 18 juta followers nya bisa berisiko thd rencana dibukanya Pariwisata Bali di Juli 2021 ini?” tukas Jerinx.
“Bali udah KENA PRANK brp kali dijanjikan pariwisata akan buka? Nyatanya selalu diundur lagi dan lagi dan lagi karena tiba2 “katanya” kasusnya naik. Secara logika, pengumuman BCL ttg penyakit kebanggaannya itu akan membantu Bali bangkit atau malah nyungsep (lagi, lagi dan lagi)?,” sambungnya.
ANALISIS DAN OPINI PENULIS
Dalam masa pandemi Covid-19 serta persiapan pembukaan Pariwisata Bali yang telah tertidur setahun lebih, sudah sepantasnya setiap orang bahu-membahu untuk menyelamatkan dan membangkitkan Pariwisata Bali. Terlebih jika menjadi seorang publik figur yang memiliki banyak pengikut atau penggemar. Para publik figur dapat mendukung dan mempromosikan program pemerintah terkait pembukaan pariwisata yang menjadi salah satu sumber terbesar devisa negara kepada masyarakat, sehingga tidak ada ketakutan berlebih akan Covid-19 dalam berwisata.
Pembukaan Pariwisata Bali telah digenjot oleh Menparekraf Sandiaga Uno dalam berbagai sektor, mulai program Work From Bali, pematangan Travel Corridor Arrangement (TCA) Pariwisata Bali hingga 90 Persen serta rencana penambahan zona hijau yaitu di Kuta. Pesta Kesenian Bali yang menjadi salah satu pusat perhatian wisatawan juga telah berlangsung dengan protokol kesehatan yang pada tahun 2020 sempat absen.
Dengan hal ini, menurut penulis, BCL seharusnya menyebut terlebih dahulu alasan serta tempat dirinya terkena Covid agar tidak terjadi kesalahpahaman seperti yang terjadi saat ini. Jika tanpa penyebutan kronologi paparan Covid-19, tentu banyak masyarakat yang akan mengira dirinya yang sehabis berlibur di Bali terpapar Covid dan masyarakat enggan untuk berwisata ke Bali. Ini akan berseret pada penundaan pembukaan Pariwisata Bali ketika Bali dianggap belum aman dari Covid.
Jerinx mengomentari hal tersebut sebagai antisipasi terjadinya kesalahpahaman pada masyarakat terkait pariwisata Bali. Ia yang baru beberapa hari ini bebas dari Lembaga Pemasyarakatan Kerobokan ini tetap dengan lantang menyuarakan pembukaan Pariwisata Bali agar dapat bangkit dan berkembang.
(Redaksi)
Komentar