INBISNIS.ID, JAKARTA – Jika dilakukan dengan ketekunan dan kreativitas, makanan tradisional dapat menjadi ladang bisnis hingga hasilkan omzet Rp 200 juta per bulannya.
Tia Jelila misalnya. Wanita ini sukses menjalani usaha dengan berjualan jajanan tradisional masyarakat Tionghoa yang bernama bakcang atau bacang.
Tia menceritakan, usahanya itu berawal dari kegemaran suami dan anak-anaknya yang suka sekali bacang. Namun sebagai keluarga beragama Islam, mereka terkadang ragu terhadap kehalalan bacang yang mereka beli.
“Akhirnya coba-coba buat sendiri, dan dicoba juga sama teman-teman, ternyata pada suka dan pada mau beli,” ungkapnya, dikutip detikcom, Jumat (8/10).
Saat teman-temannya berminat membeli bacang buatannya, Tia melihat ada secercah peluang. Akhirnya pada akhir 2015 dia membuka pre order untuk produk bacang buatannya. Saat itulah bisnisnya lahir yang dia beri nama Mowoty.
Modal yang dia gunakan pertama kali hanya Rp 800 ribu. Modal itu dia gunakan untuk membeli daging, daun pembungkus, dan alat-alat packing.
“Waktu pertama kali belum pakai telur asin dan jamur untuk isian bacang spesial. Jadi awalnya itu bacang biasa semua,” tambahnya.
Tia mengakui tidak mudah menjalani bisnis saat itu. Dia harus rela banting tulang mengerjakan semuanya, mulai dari masak, terima pesanan, mengemas hingga mengirimkannya melalui jasa logistik.
Tapi perjuangan itu terbayarkan. Banyak dari pelanggannya yang suka dengan rasa bacang Mowoty. Tia mengklaim bahwa bacang miliknya memiliki kelebihan dari sisi rasa, isian yang lebih banyak, dan tentunya halal.
“Isi bacang kami relatif lebih banyak, lebih berani bumbu, packing kami lebih higienis, dan kami halal karena kami sendiri juga muslim,” terangnya.
Salah satu strategi yang digunakan Tia untuk mendongkrak penjualan adalah mengumpulkan testimoni dari pembelinya. Kemudian testimoni itu dia unggah ke akun Instagram @bakcangmowoty yang kini memiliki 46,8 ribu pengikut. Tak hanya itu, Tia juga rela mengeluarkan sedikit uang untuk memasang iklan di Instagram.
“Dan kami selalu memberi perhatian lebih pada after sales kami, semua pujian dan komplain selalu berusaha kami sikapi dengan baik, karena kami berharap begitu orang pengin bacang ingetnya ya bacang Mowoty,” tuturnya.
Komentar