INBISNIS.ID, JAKARTA – Gunung Everest merupakan gunung tinggi dengan salju abadi yang menyelimutinya. Gunung ini merupakan bagian dari Pegunungan Himalaya. Puncaknya berada di ketinggian 8.848 meter di atas permukaan laut dan berada di perbatasan antara Tibet dan Nepal.
Ada 17 rute pendakian yang bisa dipilih pendaki untuk mencapai puncak Everest. Tapi ada dua jalur yang paling populer dan sering dipilih yaitu jalur Southeast Ridge dari Nepal dan jalur North Ridge dari Tibet.
Dengan ketinggian mencapai 8.848 meter, tekanan udara di puncak Everest hanya sepertiga dari tekanan udara di wilayah yang setara dengan permukaan air laut. Ini menjadikan oksigen sebagai sesuatu yang langka di ketinggian ini.
Karena medan yang berbahaya, sudah banyak pendaki yang meninggal dunia saat berusaha mencapai puncak Everest. Berdasarkan data Himalayan Database, hingga akhir musim pendakian 2018 sudah ada 295 orang yang meninggal saat mendaki Everest.
Kebanyakan dari pendaki yang meninggal tersebut mayatnya tertinggal di sana dan terkubur di bawah es. Ketika lapisan es di Everest mencair, baru kemudian jasad-jasad tersebut bisa dilihat.
Lalu kenapa jasad tersebut dibiarkan begitu saja?
Untuk menurunkan mayat-mayat yang ada di Gunung Everest membutuhkan biaya yang tidak murah sekitar USD 40.000 hingga USD 80.000, hal tersebut karena faktor cuaca dan juga letak pendakian yang sangat terjal.
(Redaksi)
Komentar