INBISNIS.ID, BALI – Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali Ny. Putri Koster didampingi Plt. Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Buleleng beserta segenap anggotanya turun ditengah masyarakat bertempat di Balai Serbaguna Desa Padangbulia, Kecamatan Sukasada dan Gedung Mr. Ketut Pudja Imaco/ Eks. Pelabuhan Buleleng, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng (27/05).
Paket bantuan yang dikemas dalam aksi sosial ini diserahkan kepada masyarakat dari lima (5) kategori yang berhak, yakni mereka yang sudah lanjut usia, mereka yang lahir dengan keterbatasan fisik dan mental (disabilitas/ difabel), mereka yang lahir dan mengalami gizi buruk, ibu yang sedang mengandung namun tergolong kekurangan energi kronis dan kader PKK.
Sebanyak 2 ton beras diserahkan kepada 100 penerima. Selain menyerahkan paket bantuan sosial secara langsung, Ketua Tim Penggerak PKK Ny. Putri Koster juga menyaksikan langsung penyerahan 400 bibit pohon durian, mangga, sawo, alpukat dan cempaka dari Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Bali I Made Teja kepada Plt. Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Buleleng Ida Ayu Wardhany Sutjidra yang nantinya akan diserahkan kepada masyarakat yang berada di dua (2) desa lokasi kunjungan kerjanya.
Ny. Putri Koster dalam sambutannya menyampaikan sejumlah program unggulan pemerintah yang terintegrasi antara Provinsi dengan Kabupaten yang saat ini menjadi fokus penanganan dan dapat disinergikan secara langsung dengan masyarakat.
Salah satunya terkait dengan pengelolaan sampah berbasis sumber. Dimana peran serta masyarakat menjadi sangat penting dalam mewujudkan kebersihan lingkungan yang bebas dari sampah plastik.
“Melakukan pemilahan sampah dapur atau rumah tangga adalah salah satu pekerjaan yang wajib dijadikan pembiasaan bagi anggota keluarga. Selain menjadikan lingkungan rumah kita bersih, pemilihan dan pemilahan sampah tentu akan meringankan petugas kebersihan saat membawanya ke tempat pembuangan akhir yang disiapkan oleh masing-masing desa. Intinya jangan sampai sampah kita mengotori desa lain, agar kelak tidak menjadi beban, masalah dan sumber penyakit bagi generasi kita,” tegas Ny. Putri Koster.
Selain itu, ditegaskannya mengenai upaya penekanan angka stunting melalui pola hidup sehat, lengkap asupan gizi, pola istirahat yang cukup dan menghindari stres sekaligus membatasi diri dari paparan radiasi atau penggunaan gadget bagi ibu-ibu yang sedang mengandung.
“Stunting atau gangguan tumbuh kembang pada bayi, balita dan anak-anak itu sudah terjadi dimasa ibu-ibu sedang mengandung. Sehingga penting disosialisasikan oleh para kader PKK kepada ibu atau perempuan yang sedang hamil agar tidak terlalu sering menggunakan gadget, memenuhi asupan nutrisi tubuh dengan gizi yang lengkap, memperhatikan tumbuh kembang bayi saat dalam kandungan bahkan setelah lahir, dan menjauhi obat-obatan diet,” imbuh Ny. Putri Koster.
Dengan kunjungan sekaligus pemberian bantuan berupa beras, telur dan susu ini diharapkan mampu menekan penurunan angka stunting yang ada di Bali, sekalipun tidak banyak (Bali mencatat 10% penderita stunting) namun kondisi stunting ini harus ditekan agar tidak terjadi pembiaran terhadap gagal tumbuh kembang bagi anak.
Ny. Putri Koster kembali mengingatkan Kader PKK di Kabupaten, Kecamatan hingga desa untuk terus memantau perkembangan kesehatan warganya.
“Saya mengajak semua kader secara berkelanjutan, bertahap dan berkesinambungan melakukan pemantauan kesehatan warganya, karena hanya dengan tubuh yang sehat kita mampu belajar dan bekerja dengan fokus untuk mencapai cita-cita dalam merubah taraf hidup ke depannya,” ajak Ny. Putri Koster.
Selain itu, ditambahkannya juga tentang pengelolaan lahan di pekarangan rumah, yang bisa ditata untuk menjadikan halaman asri tentram indah, nyaman dan bermanfaat.
“Tata pola halaman yang asri, tentram, indah, nyaman dan bermanfaat yang dilakukan oleh kader PKK ini menjadi contoh bagi tetangga dan lingkungannya untuk ditiru, agar pemenuhan bahan makanan khususnya jenis sayur dan bumbu dapur dapat meringankan perekonomian rumah tangga apalagi hampir tiga (3) tahun kita semua berada di dalam kondisi ekonomi yang tidak jelas akibat pandemi Covid-19, yang berdampak kepada pelaku pariwisata,” tegasnya.
(Redaksi)
Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya
Komentar