oleh

Kedai Serabi Dulu Lanan Sajian Jajanan Bugis Melayu

-Daerah-674 views

INBISNIS.ID, JEMBRANA – Kalangan kaum muda Jembrana tentu tak asing dengan kedai “Serabi Dulu Lanan”. Merintis sejak Tahun  2018 hanya menggunakan rombong yang pertama di depan toko, kemudian pindah ke sebuah toko tua di Lelateng, Kecamatan Negara, selatan dealer kendaraan bermotor, kini menetap di arah lingkungan terusan, Kelurahan Lelateng. Dikelola dengan gaya anak muda kekinian. Menu andalan serabi berbagai ragam topping yang digemari anak muda. Harga pas di kantong anak sekolah dan kuliahan, terutama malam Minggu, Sabtu (28/5).

Pemilik kedai Serabi Dulu Lanan merupakan pejuang muda.  Ahsani (35) warga lingkungan Pertukangan, Kelurahan Loloan Barat dan memiliki anak satu. Ia menjelaskan bahwa sajian khas tradisional kampung Melayu kue serabi dengan menggunakan  topping aneka rasa.

Baginya,rintisan jatuh bangun bukan kendala saat manusia menjalani hidup. Malam Minggu, sambil menikmati musik akustik dan minuman dari harga 5 Ribu sampai 12 Ribu dengan menu andalan kue serabi dari harga 7 Ribu sampai yang spesial 9 Ribu. Bahkan bisa juga pesan antara, menjadi pilihan terbaik untuk anak- anak milenial sekarang.

“Untuk penghasil perbulan kotor 20 Juta itupun belum termasuk hasil yang dikeluarkan untuk belanja kebutuhan bahan dasar di kedai serabi. Awal lahir kata serabi dulu lanan adalah meningkat masa muda nongkrong di kampung Loloan. Masa indah indah dengan bahasa kampung Melayu Loloan lahirlah bahasa itu,” ungkapnya.

Ia juga menjelaskan, kebetulan suka dengan kue serabi dan itu makanan enak tanpa bahan pengawet, lahir bahasa kue serabi dulu lanan (makan serabi dulu). Ini menjadi tren di kalangan anak muda Loloan. Selian minuman murah meriah ada juga menu ayam geprek yang paling digemari di para lidah anak muda.

“Usaha ini juga sedang akan merintis untuk pengadaan buku bacaan dan pelajaran, karena upaya ini dilakukan agar bisa tambah melekat anak muda. Selain browsing pelajaran melalui wifi, buku juga merupakan utama yang dicari. Saya ingat ketika masih muda dimana sambil makan kue serabi sambil baca buku. Ini justru lebih menarik minat baca,” tegasnya.

Ahsani juga berharap bantuan para peduli dan penggiat buku serta peran Pemerintah terutama perpustakaan daerah, daripada buku di taruh banyak tak terbaca alangkah indahnya buku bisa juga di taruh di kedai atau tempat-tempat tongkrongan anak muda.

(Redaksi)

Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *