INBISNIS.ID, DENPASAR – Menjelang hari raya Galungan dan Kuningan, kebutuhan pangan di Bali terpantau cukup aman. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Bali, I Wayan Jarta, Senin (30/5).
“Secara umum, bahwa tersedianya berdasarkan perhitungan kebutuhan bahan pokok, produksi di dalam daerah kita sendiri maupun berdasarkan mendatangkan dari luar Bali. Kita pada sampai sebuah kesimpulan sementara bahwa semua komoditas kebutuhan pokok dalam kondisi yang cukup aman,” terang I Wayan Jarta, saat ditemui di kantor Disperindag Bali.
Ia melanjutkan, jika melihat dari persediaan (suplai) dengan kebutuhan maka dapat disimpulkan kita pada posisi ketersedian pangan yang cukup. Misalnya ketersedian beras dalam tiga bulan adalah 169.899 ton. Sementara kebutuhan 35.605 ton.
“Jadi melalui angka tersebut kita melihat bahwa terjadi ketahanan pangan stok kurang lebih 4,8 bulan. Begitupun juga dengan barang lainya seperti minyak goreng, daging sapi, telur ayam, kacang kedelai, bawang merah dan bawang putih dimana dalam kondisi cukup aman,” ungkap I Wayan Jarta.
Terkait harga daging Babi yang menjadi primadona saat hari Raya Galungan dan Kuningan, I Wayan Jarta, mengatakan, bahwa ketersediaan daging babi juga dalam kondisi cukup aman.
“Laporan kemarin dari pertanian cukup aman. Produksi babi kita dan kebutuhan menjelang galungan cukup aman,” ungkap I Wayan Jarta
Kendati demikian, I Wayan Jarta, mengatakan bahwa kenaikan harga menjelang hari raya Galungan dan Kuningan tidak bisa dihindari. Hal ini karena mekanisme pasar bebas yang memungkinkan hal tersebut terjadi.
“Ketika permintaan pasar tinggi pasti harganya akan naik. Misal contoh ketika permintaan cabai meninggi, pasti pedagang berpikir untuk menaikinya. Tapi naiknya tidak besar-besar sekali paling antara Rp. 2000-3000 dan sifatnya cenderung sesaat. Hal ini karena ketersedian tercukupi,” ungkap I Wayan Jarta.
Ia pun berharap bahwa menjelang hari raya Galungan dan Kuningan masyarakat tidak perlu khawatir dengan terjadinya kelangkaan komoditas pangan. Sehingga dengan tidak khawatirnya maka akan timbul ketidak panikan.
“ Saya berharap agar masyarakat berbelanja secara normal sesuai dengan kebutuhan. Tidak ada pemberian berlebihan karena khawatir barang tidak ada,” ungkap I Wayan Jarta.
(Redaksi)
Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.
Komentar