oleh

JSL Berdayakan Warga Flotim Gunakan Kelor Atasi Gizi Buruk dan Cari Uang

INBISNIS.ID, LARANTUKA – Anggota DPR RI, Julie Sutrisno Laiskodat (JSL) melakukan kunjungan Tanam Kelor Perdana di Desa Lewomuda, Kecamatan Demon Pagong, Kabupaten Flores Timur, Jumat (29/04).

Penanaman perdana kelor itu dilakukan dalam rangka peringatan Hari Bumi tahun 2022. Kedatangannya kali ini bersama Uskup Larantuka Mgr. Fransiskus Kopong Kung, anggota DPRD Provinsi NTT Alex Ofong, Ketua DPD Partai NasDem Flotim Albert Olak Sinuor, dan Ketua Dekranasda Flotim Lusia Bareka Hadjon.

Bukan hanya sekedar menanam, pujaan hati Gubernur NTT itu juga berikhtiar memberdayakan masyarakat Flores Timur atasi gizi buruk dan mencari uang melalui tanaman kelor.

“Kelor bukan hanya tentang asupan menuju pemberantasan stunting dan gizi buruk tetapi bagaimana masyarakat bisa mencari uang dari kelor. Makanya saya undang pakar kelor, kakak Haydar dari Biong Moringan dan kang Dedi dari Dapur Kelor untuk mengajari masyarakat,” katanya saat konferensi pers.

Ia mengatakan, kehadiran Haydar dan Dedy selaku pakar kelor dapat membantu memberdayakan masyarakat mulai dari menanam hingga pangsa pasar.

Ia menambahkan, sebagai representatif masyarakat Komisi IV yang berhubungan dengan pembibitan, telah mengantongi jatah bibit seluas 50 hektar.

“Bibitnya kami sudah drop hasil aspirasi saya dari DPR. Khusus untuk Flores Timur, jatah saya tahun ini bisa mendapatkan 50 hektar. Tadi simbolisnya sekitar 2 hektar,” jelasnya

Sementara Uskup Larantuka, Mgr. Fransiskus Kopong Kung, mengucapkan terima kasih kepada Julie Laiskodat karena sudah memberikan perhatian menanam kelor di kampung halamannya.

“Saya ditawari ibu Julie soal lahan tanam kelor. Ada lahan Keuskupan namun saya lebih berpikir ke masyarakat. Semangat masyarakat Lewomuda jadi modal saya untuk sampaikan ke ibu Julie,” katanya

Selain itu, Uskup Frans juga mengungkapkan keaslian dan tingginya semangat gotong royong masyarakat Lewomuda.

“Lewomuda ini salah satu tempat paling berkesan. Mereka selalu hidup sederhana dan kompak. Hal itu merupakan warisan untuk saya sebagai seorang Uskup,” ujarnya.

Ia juga mengajak Gereja dan semua elemen terlibat aktif melihat kondisi sosial masyarakat.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *