INBISNIS.ID, JEMBRANA – Lumpuhnya jalur Denpasar-Gilimanuk hingga menimbulkan antrean 15 kilometer tentu berdampak dalam transportasi darat karena tumpukan material banjir bandang di jembatan. Bahkan dampak material kayu besar menghalangi bahkan sulit dilalui kendaraan apapun. Hingga berkesan hutan yang tumbang atau tidak terawat dengan baik.
Bupati Jembrana I Nengah Tamba menegaskan bahwa kelola hutan ini bukan milik daerah tapi milik provinsi. Sehingga tata kelolanya sepenuhnya milik provinsi Bali. Dan penjaga hutan yang mengelola hutan tersebut ternyata hanya ada 2 orang saja. Dari hasil teridentifikasi ada 84 KK dan 34 KK inilah yang terkena banjir bandang. Sementara di Melaya malah yang kena pasar Melaya.
Di Jembrana ada 4 jembatan yang penangan serius. Ada 3 titik yang benar-benar rawan banjir. Bahkan tahun inilah yang paling parah.
Sementara Kapolres Jembrana Kapolres Jembrana AKBP I Dewa Gde Juliana, S.H., S.I.K., M.I.K. katakan, untuk pengalihan arus maka arus kendaraan bisa melalui jalur Singaraja. Walau masih saja ada beberapa masyarakat yang masih melintas. Ketika diberikan gambaran dan arahan tentang kondisi lokasi, maka dengan semua bisa beralih ke jalur alternatif.
“Himbauan ini ditujukan bagi masyarakat pengguna jalan yang dari jalur Denpasar-Gilimanuk atau sebaliknya untuk melalui jalur alternatif yang lebih aman yaitu Jalur Singaraja. Sehingga proses pembersihan material yang ada bisa segera diselesaikan dengan cepat. Agar mobilitas akan segera cepat dan tepat dilaksanakan. Walau sementara akan berjalan dalam proses satu arah,” tegasnya.
Ia pun upayakan, untuk jalur alternatif melalui Singaraja berupa truk, kendaraan umum, namun juga dalam hal ini kita juga akan berkoordinasi dengan Singaraja. Agar kondisi aman, jangan sampai malah di jalur alternatif malah juga terjadi bencana di Kabupaten Buleleng. Makanya dari kita menyiapkan area parkir terutama di kargo Gilimanuk. Bisa digunakan sambil menunggu proses pembersihan material yang ada kini.
“Hal ini juga ditegakkan semnatara jalur alternatif Singaraja masih tergolong aman, dan tidak ada kejadian yang menonjol. Semoga dalam waktu 2 hati bisa segera terkondisikan lebih baik,” pungkasnya.
(Redaksi)
Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.
Komentar