oleh

Jabatan Berakhir Juni 2022, Ombudsman Bali Luncurkan Sebuah Buku “Kisah Seorang Pionir”

INBISNIS.ID, BALI – Menjelang masa jabatanya berakhir pada Juni 2022, Kepala Ombudsman Republik indonesia perwakilan Bali, Umar Ibnu Alkhatab luncurkan sebuah buku dengan judul” Kisah Seorang Pionir”.

Agenda ini diisi dengan bedah buku oleh Prof. DR I Nengah Dasi Astawa (Kepala LL Dikti Bali), Wahyu Budi Nugroho, S.Sos, M.A (Sosiolog Universitas Udayana Bali), Arnoldus Dhae, S.Fil, M.Th (wartawan Media Indonesia).

Sementara itu kegiatan ini dilakukan di Kedai Jumpa Kopi 74 Jalan Kaliasem No.9, Dangin Puri Kauh, Kecamatan Denpasar Utara, Kota Denpasar, Bali 80232. Dari buku yang diluncur tersebut, mengisahkan tentang perjalanan hidupnya selama menjabat kurang lebih 10 tahun jadi kepala Ombudsman RI perwakilan Bali.

“Judul ini kita pilih karena saya merasa saya sebagai pion, sebagai alat yang ditempatkan di depan untuk membuka jalan, bukan bermaksud untuk membanggakan diri bahwa saya adalah seorang pioner,” ujar Umar Ibnu Alkhatab.

Namun lebih dari itu, Kata Umar buku ini diluncurkan sebagai pion yang dimana ditugaskan sebagai pembuka jalan untuk kepentingan publik, sehingga dengan demikian dirinya mengambil judul tersebut.

“Ini semata-mata untuk menjelaskan bahwa saya adalah seorang pion bidang yang di tempatkan di depan untuk membuka jalan demi berkembangnya institusi yang namanya Be smart,” katanya.

Umar menuturkan, dari sekian kisah yang paling menarik dalam buku ini adalah tentang dirinya yang penuh dengan kesederhanaan, meskipun kedudukan dan perannya sangat strategis.

“Kisah yang paling unik ya banyak ya, sebagai peribadi saya hidup di kos, hidup di tengah-tengah masyarakat berbaur dengan mereka tanpa embel-embel sebagai seorang pejabat ya,” tutur Umar.

Selain itu ia juga sudah melakukan pelayanan yang mudah diterima oleh pemerintah sehingga lahirlah sebuah kisah yang unik untuk dijabarkan melalui buku ini.

“Saya sudah melakukan tindakan-tindakan yang bisa mengubah situasi Covid di Bali, dengan cara Ombudsman way, cara-cara yang lebih persuasif, lebih komunikatif, lebih adaptif, sehingga mudah diterima oleh para pemerintah,” tutupnya.

(Redaksi)

Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *