INBISNIS.ID, BALI – Investasi sedang menjadi perbincangan di tengah masyarakat. Bukan karena investasi ini sesuatu hal yang sedang tren melainkan investasi memang bagian dari finansial yang penting dilakukan bagi siapapun.
Investasi merupakan suatu hal penting yang wajib dilakukan untuk menjaga kestabilan finansial. Selain menambah pendapatan, dengan investasi, kamu dapat mengontrol keuangan dengan baik dan bijaksana.
Ada peluang investasi besar di kawasan pariwisata yang salah satunya ada di Labuan Bajo. Dampak ke lapangan kerja enam kali lebih besar. Indeks pembangunan tour dan travel Indonesia bahkan telah menyalip Thailand dan Malaysia.
Baca juga : Kavling Pantai Pasir Putih, Ramaikan Geliat Bisnis Property
Masa depan pariwisata Labuan Bajo telah memasuki tingkatan baru setelah ditandatangani kesepakatan kerjasama antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat, serta Keuskupan Ruteng untuk mengembangkan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Labuan Bajo.
Sebagai salah satu destinasi pariwisata super prioritas dan dikategorikan sebagai wisata super premium, maka dalam memaksimalkan potensinya, tentu harus diimbangi dengan kebijakan pembiayaan dan investasi yang tepat.
Tujuan dari penandatanganan kesepahaman ini antara lain untuk membangun pariwisata di Labuan Bajo yang lebih optimal, holistik, serta bertumpu pada kearifan lokal, dan mensejahterakan rasa keadilan, pariwisata berkelanjutan, juga untuk menyokong pariwisata lokal yang lebih bermartabat secara manfaat untuk masyarakat sekitar.
Serangkaian penataan kawasan dengan sentuhan arsitektur mutakhir, yang disertai pembangunan berbagai infrastruktur, menjadikan kota berpenduduk 56 ribu jiwa itu kini mendapat pengakuan sebagai destinasi pariwisata kelas dunia.
Baca juga :Kavling Gorontalo, Paduan Kawasan Pariwisata dan Kawasan Hunian
Pengerjaan pembangunan Labuan Bajo yang merupakan Ibu Kota Kabupaten Manggarai Barat sudah dilakukan cukup lama tapi belakangan mengalami percepatan.
“Prioritas adalah sesuatu yang penting dan harus disegerakan karena saat ini Labuan Bajo sedang bersiap menjadi tuan rumah dari Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20 dan ASEAN Summit 2023,” ungkap Menko Luhut dalam pertemuan virtual beberapa waktu lalu.
Dilansir dari indonesia.go.id, Jumat (5/8/2022), Pada kurun 2020-2021 saja, curahan anggaran untuk pengembangan wisata di Labuan Bajo mencapai Rp1,4 triliun, terutama lewat Kementerian Perhubungan dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Investasi besar dari pemerintah segera diikuti oleh pihak swasta. Kini tersedia 11 hotel dari bintang 3 hingga bintang 5 dengan total kapasitas 848 kamar dan ditargetkan terus bertambah hingga 1.500 kamar. Investasi lainnya berupa jasa tour & travel, homestay, klinik kesehatan, restoran, kafe, laundry, kios, taksi, dan kapal-kapal wisata yang melayani trayek ke Taman Nasional Komodo.
“Sebelum saya bertugas di pemerintahan, saya mengelola investasi, dan saya melihat peluang besar. Apalagi, investasi ini begitu banyak menciptakan lapangan pekerjaan,” ucap Menparekraf Sandiaga Uno dalam Forum Investasi dan Pembiayaan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di ARTOTEL Suites Mangkuluhur, Jakarta, Kamis (28/7/2022).
(Redaksi)
Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.
Komentar