INBISNIS.ID, PURWOKERTO – Ketika COVID baru muncul, banyak orang merasa bingung bagaimana menghadapinya. Pemerintah pun terkesan tidak yakin tentang bagaimana meresponnya. Lalu datanglah iklan yang berusaha membingkai pandemi dengan cara yang membuat suatu perusahaan dan tentu produk mereka menjadi bagian penting dari solusi.
Dalam beberapa penelitian menemukan bahwa selama pertengahan Maret – akhir April 2020, perusahaan menggunakan media iklan untuk menyampaikan tiga jenis cerita utama tentang COVID. Beberapa perusahaan menekankan dampak pandemi terhadap rantai pasokan global. Iklan kemudian ditampilkan untuk menunjukkan peran perusahaan dalam membantu memindahkan peralatan medis penting ke tempat yang tepat.
Pemasaran semacam ini mendefinisikan COVID sebagai krisis modal. Jika masalahnya adalah ketidakcukupan uang, maka perusahaan kaya dapat menjadi pahlawan dengan menyediakan dana secara cepat. Lalu ada perusahaan lain, terutama yang bergerak di industri fesyen dan merek-merek mewah, berfokus pada dampak emosional dari pandemi. Iklan perusahaan jenis ini rata-rata menunjukkan bahwa produk mereka dapat membantu masyarakat melewati pandemi dengan cara yang lebih mudah dan bahkan menyenangkan.
Iklan-iklan ini beranggapan bahwa konsumsi pribadi kita – berbelanja di masa lockdown – bisa menjadi suatu aktivitas kemanusiaan. kita dianggap hadir sebagai pembeli yang bersyukur dan tetap berjuang, atau pembelian barang sebagai cara untuk tetap merawat diri sendiri.
Strategi pemasaran produk ditengah pandemi Virus Corona adalah berita besar. Wajar jika setiap orang membicarakannya. Bahkan pelanggan mulai mencari sendiri apa itu Virus Corona dan membeli produk sesuai dengan kebutuhan mereka untuk beberapa minggu kedepan agar melindungi diri dari penularan. Ini menghadirkan peluang bagi beberapa sektor bisnis seperti layanan kesehatan, produk medis, makanan dan minuman serta kebutuhan lainnya.
Dengan menggunakan alat yang tepat, kita dapat menganalisis data online untuk mengidentifikasi siapa yang membaca konten tentang Virus Corona dan jenis konten apa yang mereka baca. Setelah itu, kita dapat mengelompokkan topik atau kata kunci yang mereka minati agar bisnis kita dapat memberikan konten yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan mereka saat ini.
Salah satu strategi lain pemasaran produk jika bisnis kita memiliki aplikasi, kita dapat memaksimalkan fitur dari aplikasi kita. Fitur yang dimaksimalkan dapat berupa fitur lama atau fitur baru yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
Kita juga bisa memasukkan konten yang telah kita buat dengan mencari topik dan kata kunci sebelumnya ke dalam aplikasi. Tapi konten yang kita buat harus tetap relevan. Seperti contohnya, ketika kita berjalan di bisnis kesehatan atau kebugaran, kita dapat membuat fitur khusus pelaporan gejala Virus Covid-19 atau kita dapat membuat konten tentang olahraga sederhana dan membuat makanan sehat dalam membantu pelanggan memerangi Virus Corona.
Oleh : Diah Arum Probowati (Mahasiswa Pascasarjana Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto)
(Redaksi)
Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.
Komentar