INBISNIS.ID, BALI – Menurut laporan Direktur Utama Bank BPD Bali I Nyoman Sudarma, SH. MH. Laba atau keuntungan yang diperoleh Bank Pembangunan Daerah Bali hingga bulan Mei 2022 mencapai 297 miliar rupiah dengan posisi asset 29 triliun 47 miliar rupiah.
Hal ini disampaikan I Nyoman Sudarma, di hadapan para pemegang saham Bank BPD Bali dan Gubernur Bali, Ketua Komisi II DPRD Bali, Kresna Budi, Kepala BPK RI Perwakilan Provinsi Bali, Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Bali, Trisno Nugroho, Kepala Kantor OJK Regional VII Bali Nusra, Giri Tri Broto, Ketua Ombudsman RI perwakilan Prov. Bali, Umar Ibnu Alkhatab, dalam acara puncak Hari ulang tahun Bank BPd Bali ke-60 di di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya, Art Center, Denpasar, Minggu (5/6).
Dia juga menyampaikan bahwa hingga satu tahun ini sebagai pemegang saham, Provinsi Bali telah menyetor sahamnya sebanyak 30 miliar rupiah, kemudian Kabupaten Buleleng walaupun di tengah Pandemi Covid-19 mampu menyetor 22,2 miliar rupiah. Kemudian Kabupaten Karangasem menyetor 1,5 miliar.
“Terimakasih pak Bupati Karangasem, tentunya akan di ikuti, kami sudah intip APBD nya Pak, Kabupaten-Kabupaten Kota menyusul di tahun ini pak,” ungkapnya, disambut tepuk tangan para hadirin.
Berikut dilaporkan juga dana pihak ketiga 23 triliun 400 juta dan porsi UMKM BPD Bali 46,4% sesuai ketentuan Bank Indonesia (BI) mengenai rasio pembiayaan inklusif makro prudensial dan arahan Presiden Republik Indonesia yang mana berharap di tahun 2024 perbankan pembiayaan UMKM minimal 30%.
“Tahun ini kami BPD Bali sudah mendapatkan porsi pembiayaan UMKM 46%, sehingga kami kemarin dari Maret mendapatkan insentif YWM dari Bank Indonesia sebesar 1%, terimakasih Pak Trisno yang telah mensuport,” lanjutnya.
Beliau juga melanjutkan, bahwa kondisi seperti yang dikatakannya akan terus dioptimalkan dan akan terus berkoordinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yang melalui tim percepatan akses keuangan daerah terus mendorong untuk penyaluran kredit usaha rakyat melalui kurbali.com
Dia juga menyampaikan bahwa BPD Bali mendukung pemerintah daerah untuk melaksanakan elektronifikasi penerimaan dan pengeluaran keuangan.
“Mudah-mudahan Provinsi Bali dan Kabupaten Kota mendapatkan reward nanti berikutnya, karena Bank Indonesia melaksanakan penilaian terhadap penerapan implementasi daripada elektonifikasi.” harapnya.
(Redaksi)
Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.
Komentar