INBISNIS.ID, TERNATE – Disaat pandemi covid-19 menghantam perekonomian masyarakat, banyak usaha yang mengalami dampaknya. Terdapat usaha yang kolaps dan menghentikan produksinya, ada yang mengurangi atau menekan biaya produksinya dengan jalan merumahkan sebagian tenaga kerjanya. Ada yang stagnan, bertahan walaupun mengalami kerugian.
Lain halnya dengan Ahmad, seorang pemuda asal kelurahan Sulamadaha, Kecamatan Pulau Ternate. Baru dua tahun bergelut dengan dagangan kelapa muda yang berlokasi di areal sekitar pelabuhan semut, ia mampu meraup untung dari dagangan kelapa muda. Omzet per bulannya tidak tanggung-tanggung yaitu 10 – 12 juta. Sehingga jika dihitung per tahunnya Ahmad bisa meraih margin bersihnya adalah 120 – 144 juta.
Baca Juga : Usaha 10 20, Usaha Tanpa Modal Bersama INBISNIS, Ayo Bergabung!!!
Di minggu sore yang cerah, (14/11/2021) INBISNIS,ID berkunjung ke lapak jualan kelapa muda milik Ahmad di bagian Utara Kota Ternate, tepatnya di samping kiri Pelabuhan Semut. Terlihat banyak pengunjung dan antrian parkiran kendaraan baik roda dua maupun roda empat.
“Hari minggu biasanya pengunjung seperti ini,” Ahmad membuka percakapannya.
Lanjutnya, selain pengunjung yang datang dengan tujuan menyantap kelapa muda, ada juga yang datang bersama keluarga untuk mandi di pantai setelah itu mereka memesan buah kelapa muda untuk menghilangkan dahaga.
“Kalau hari minggu seperti ini, dagangan kelapa muda saya bisa laku paling sial 400 butir dan jika laris bisa sampai 600 butir, ”jelas Ahmad.
Per buah kelapa dijualnya 10 ribu rupiah. Setiap hari biasanya 200-300 butir dibawa dari kampunnya Sulamadaha, kecuali hari minggu bisa sampai 600 butir. Ahmad biasanya hanya mengambil untung 3000 rupiah per butir. Karena rata-rata petani kebun di Sulamadaha menjual kepadanya 6 ribu sampai 7 ribu per butir. Pengeluaran transportasi dan retribusi sampah per hari 20 ribu kemudian gaji tiga orang karyawan, keuntungan bersih yang bisa diambil dari sebutir kelapa sebesar 1.500 rupiah, jika dikalikan setiap hari rata-rata 200 butir selain hari minggu, Ahmad sudah bisa meraup 300 ribu setiap hari dari penjualan kelapa saja.
“Ini adalah hikmah dari pandemi covid-19, karena banyak orang mencari kelapa muda terutama airnya yang berkhasiat meningkatkan imun seseorang,” tutur Ahmad.
Lebih jauh disampaikannya bahwa selain konsumen yang langsung memesan kelapa muda tanpa dicampur dengan gula aren dan sirup, ada juga penjual kelapa muda bakar yang sudah menjadi langganan ke Ahmad yang setiap hari memesan 20 – 25 butir, dan kalau hari minggu bisa dua kali lipat.
Memang dari hasil pantauan INBISNIS.ID diareal penjualan kelapa muda seputar Ahmad ada 3 lapak yang menyajikan kelapa muda bakar, dilapak ini juga terlihat banyak pengunjung, dengan aneka macam sajian kelapa muda bakar yang di tambahkan rempah-rempah sehingga lebih menambah khasiat kesehatan bagi yang menyantapnya.
(ARH/Redaksi)
Komentar