INBISNIS.ID, DENPASAR – Paska pemerintah, melalui Kementerian Perdagangan menerbitkan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No 11/2022 yang mencabut ketentuan HET Permendag No. 6/2022 tentang Penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk Minyak Goreng membuat harga minyak goreng secara tiba-tiba melambung tinggi.
Untuk harga minyak goreng kemasan 1 liter menyentuh harga Rp.25.000-27.000 dan untuk harga minyak goreng kemasan 2 liter menyentuh harga Rp.48.000-50.000. Harga inipun bertahan sampai beberapa bulan pasca aturan pencabutan HET disahkan.
Namun sekarang, harga minyak goreng kemasan di tingkat pedagang mulai berangsur menurun. Diketahui untuk minyak goreng kemasan 1 liter menyentuh harga Rp.23.000 dan untuk harga minyak goreng kemasan 2 liter menyentuh harga Rp.44.000
“Ya memang terjadi penurunan tapi hanya beberapa ribu saja. Untuk yang 1 liter sekarang sudah 23 ribu. Sementara untuk yang 2 liter sekarang sudah 44 ribu,” ungkap Ibu Nur saat ditemui di kios miliknya di Pasar, Badung, Denpasar, Jumat (10/06/2022).
Lebih lanjut, Nur, menjelaskan, bahwa penurunan ini terjadi sudah hampir 1 minggu. Terdapat beberapa merek minyak goreng kemasan yang turun harga diantaranya merek Sania, Sambrina, Fortune, dan Sanco.
“Saya dapat dari tingkat distributor atau agen harganya sudah turun. Jadi ini sebetulnya kabar baik bagi kita semua tentunya,” ungkap Nur.
Terkait persediaan, dirinya mengaku bahwa dari pihak agen atau distributor minyak goreng kemasan tidak lagi menerapkan minimal pembelian kepada pedagang. Alhasil pedagang bisa membeli sebanyak mungkin semampunya.
“Ya kalau dulu sempat dari pihak agen itu membatasi pedagang untuk membeli. Paling 1 minggu itu para pedagang di kasi jatah 2 karton untuk 1 merek minyak goreng,” terang Nur.
Hal senada juga diungkapkan oleh I Kadek Sarni, mengungkapkan bahwa dalam sudah hampir seminggu harga minyak goreng sudah turun. Namun, ia menambahkan bahwa turunya tidak signifikan yakni dikisaran Rp.1000-2000.
“Kalau harga minyak goreng memang turun. Kalau yang dua liter sekarang saya jual Rp. 45.000. Sementara yang satu liter itu seharga 23.000 dari sebelumnya Rp.25.000,” terang I Kadek Sarni.
Berdasarkan data dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali diketahui jumlah ketersedian minyak goreng di Bali sebesar 574 ton. Sementara untuk kebutuhan per minggu sebesar 322 ton.
(Redaksi)
Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.
Komentar