oleh

Harga Migor Masih Tinggi, Pemkot Hanya Sebatas Janji

-Daerah-377 views

INBISNIS.ID, TERNATE – Kisruh kelangkaan dan kenaikkan harga minyak goreng masih terjadi hingga kini. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Ternate, Hasim Yusuf masih sebatas janji akan menindak pedagang yang berani menaikkan harga disaat kelangkaan minyak goreng terjadi.

Padahal, kelangkaan sudah terjadi, harga sudah melambung tinggi di kisaran Rp23 ribu hingga Rp25 ribu, namun tindakan yang dijanjikan Pemkot Ternate dalam hal ini Disperindag masih tetap obral janji. Belum ada satu tindakanpun yang dilakukan demikian obrolan INBISNIS.ID dengan Wakil Ketua DPRD Kota Ternate, Henni Sutan Muda pada Selasa (2/3) malam melalui aplikasi whatsappnya.

Henni mengatakan bahwa Wali Kota sudah harus mengevaluasi kinerja Kadis Perindag dan Dinas terkait lainnya dengan persoalan ini. Pemkot Ternate setidaknya menaruh perhatian serius untuk mengatasi kelangkaan minyak goreng di Ternate, sebab minyak goreng menjadi kebutuhan masyarakat sehari-hari, apalagi bulan ramadhan sudah dekat, ketergantungan masyarakat terhadap minyak goreng terbilang tinggi, maka Pemkot Ternate harus hadir untuk memberikan kepastian, tidak boleh diam.

“Saya tidak habis pikir, koq bisa ya seorang kadis mengatakan, Ia belum mendapat laporan sidak yang dilakukan Wali Kota Ternate pada Kamis (24/2) kemarin, ketika saya membaca sebuah berita di media. Sebagai seorang bawahan Wali Kota harusnya mendengar ada sidak yang dilakukan Wali Kota, secepatnya dia harus mendapat informasi sidak itu, karena hal ini merupakan tupoksinya”, jelas Henni.

Sementara itu, Ketua Komisi II DPRD Kota Ternate, Mubin A. Wahid pada mengatakan, kebutuhan masyarakat atas minyak goreng sangat tinggi, sehingga dengan kelangkaan seperti ini, Pemkot Ternate wajib mengontrol dan mengawasi harga pasar agar harga yang dipatok pemerintah Rp 14.000/liter tidak naik.

“Sekalipun terbatas pasokannya, pemerintah harus wajib mengontrol dan mengawasi jangan sampai ada permainan harga yang dilakukan pedagang yang membebani konsumen, bayangkan jika dari Rp.14.000 naik menjadi Rp.23.000 sampai Rp.25.000/liter, itu kan sangat disayangkan,” tegas politisi PPP ini.

Sedangkan Kadis Perindag Kota Ternate, dua kali di hubungi mealui telepon selulernya, terkait dengan persoalan ini tidak memberikan respon.

(Redaksi)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *