INBISNIS.ID, BLITAR – Hingga saat ini, harga jagung di Blitar masih tetap tinggi. Tingginya harga jagung tersebut membuat petani di wilayah Blitar tetap menanam jagung sebagai komoditas pertanian.
Banyak petani yang beralih menanam jagung. Karena harganya masih cukup tinggi dan masih adanya curah hujan yang tinggi khususnya di wilayah Blitar selatan. Bahkan diperkirakan bulan depan akan panen raya yang kedua kalinya dalam satu musim ini.
Salah satu petani asal Desa Tumpakkepuh, Kecamatan Bakung, Kabupaten Blitar, Karyono mengatakan, untuk saat ini harga jagung masih menjanjikan dibandingkan dengan harga padi atau kacang tanah. Menurutnya, menanam jagung perawatannya lebih mudah dan cocok ditanam di segala kondisi tanah.
“Saat ini harga jagung Rp 5.300 per kg. Ini yang menjadi alasan kami untuk menanam jagung. Jadi dulu jagung belum panen bawahnya sudah langsung ditanami lagi,” katanya kepada INBISNI.ID, Selasa (10/5).
Ia menambahkan, modal biaya menanam jagung juga lebih rendah. Sebab tidak perlu mencangkul kembali, langsung bisa ditanami. Selain itu jagung untuk pupuknya juga tidak terlalu sering, yang penting dapat air tanaman jagung akan tumbuh bagus.
“Jadi budidayanya tidak rumit. Tanaman jagung kita tanam yang penting ada hujan jagung akan subur dan harganya lebih bagus sedangkan pemupukan cuma dua kali setelah tanam,” tambahnya.
Para petani di Desa ini mayoritas menanam jagung dan ternak sapi. Jadi limbah dari tanaman jagung juga dimanfaatkan untuk pakan ternak sapi mereka. Hampir setiap rumah memelihara ternak sapi sekitar 2-4 ekor.
(Redaksi)
Well, Jika ada yang perlu dibenahi atau disesuaikan tentang berita dan website INBISNIS.ID? Boleh ditulis di kolom komen ya.
Komentar