INBISNIS.ID, DENPASAR – Ditengah harga kedelai yang mengalami lonjakan, harga tahu dan tempe di sejumlah pedagang di pasar Badung, Denpasar, masih menjual dengan harga relatif stabil.
Hal ini bisa dilakukan karena mereka menyiasati dengan memperkecil ukuran untuk memastikan agar pembeli tidak kabur ke tempat lain.
“Untuk harga saya patok sama seperti biasanya. Tapi untuk ukuran tempe dan tahunya saya otomatis kecilin. Biasanya ukuranya tempenya 15 cm, sekarang dikecilin jadi 14 cm, tahu juga sama dikecilin ukuranya,” ungkap Abu (42), saat ditemui Media INBISNIS.ID di lapak miliknya di Pasar Badung, Denpasar, Jumat (18/02).
Abu juga menambahkan, dirinya enggan menaikan harga tempe dan tahu karena khawatir bahwa pembeli atau langganan kabur ketempat lain dan tidak mau membeli lagi ditempatnya. Untuk 4 potong tempe ukuran sedang ia jual Rp.5000/4 tempe dan Rp.10.000/8 tempe. Sementara untuk tahu, 12 potong tahu kecil dijual Rp.5000.
Sebagai pedagang yang memproduksi tempe dan tahu secara mandiri, tentu harga kedelai yang melonjak beberapa hari belakang sangat memberatkan.
“Jika dulu harga kedelai itu sekitaran Rp.9 ribuan sekarang sudah tembus Rp12 ribuan sehingga tentu ini berpengaruh pada penghasilan,” terang Abu
Hal yang sama diungkapkan, Alif Zaini (35), sejauh ini harga tempe dan tahu tetap normal dikisaran Rp.10.000/7 tempe untuk ukuran sedang. Sementara Rp.10.000/5 tempe untuk ukuran besar. Kondisi yang sama juga berlaku pada harga tahu.
Ia melanjutkan, bahwa dirinya enggan menaikan harga tempe dan tahu, kendatipun harga kedelai sebagai bahan dasar produksi tempe dan tahu mengalami kenaikan. Hal ini didasari atas kekhawatiran ditinggalkan konsumen.
“Harga Kedelai memang naik. Tapi untuk harga tempe dan tahu masih normal sekitaran segitu ya stabil. Susah untuk naikin harga tempenya sama tahu karena takutnya konsumenya yang tidak ada,” terang Alif Zaini.
Terakhir, Alif Zaini, berharap, bahwa harga kedelai dapat turun dengan segera sehingga harga tahu dan tempe bisa tetap normal.
“Harapan harga kedelai kembali normal seperti semula, kisarannya diharga Rp.10.000 kebawah,” tutup Alif Zaini.
(I Wayan Agus Pebriana/HS)
Komentar