INBISNIS.ID, LEMBATA – Walaupun di tingkat elit, pergelaran ekplorasi budaya Lembata menuai banyak protes, tetapi antusiasme warga tetap melejit. Hal ini nyata terlihat di Desa Kalikur, Kecamatan Buyasuri, Lembata NTT, Rabu (16/2). Di bawah sebuah pohon beringin besar, di depan sebuah Masjid suci terbentang sebuah halaman yang oleh warga setempat disebut Leu Puhe Alang Aya’. Di tempat inilah, kegiatan ekplorasi budaya Lembata berlangsung meriah.
Para tetua yang mahir pada bidang budaya, kemudian menampilkan kepada Bupati Lembata, Thomas Ola Langoday bersama rombongan, sebuah potret budaya khas etnis Kedang yakni Bineng Maing. Budaya ini menggambarkan suasana penyerahan belis (mahar) dari pihak keluarga laki-laki kepada perempuan. Acara ini berjalan lancar dan mendapat sambutan positif dari ratusan warga yang menyaksikan langsung kegiatan budaya ini.
Selain Bineng maing, Bupati Lembata bersama rombongan juga disuguhi tarian massal yang oleh warga setempat dinamakan hamang. Tarian ini, pada intinya menggambarkan persatuan sebagai penopang kekuatan warga Kedang. Suasana meriah semakin memuncak tatkala orang Nomor Satu Lembata turut serta dalam lingkaran tarian hamang. Terlihat para tetua, mama-mama, anak-anak muda bersatu padu dalam tarian itu.
Abdul Gafur R. Sarabiti, anak muda yang bergiat pada kemajuan budaya Lembata mengapresiasi kegiatan ini. Anak muda asal Desa Kalikur ini mengharapkan agar kegiatan berbasis budaya lokal ini mesti memiliki tujuan yang jelas. Selain itu, sebagai pegiat budaya, ia mengharapkan agar tindak lanjut dari kegiatan ini, budaya-budaya Lembata yang tercecer di berbagai sudut daerah mesti didata ulang secara baik.
“Sebagai seorang pegiat budaya Lembata, saya berharap sekali agar salah satu capaian atau tujuan penting dari penyelenggaraan ekplorasi budaya ini adalah diperbaharuinya Dokumen Pokok Pikiran Kebudayaan Lembata,” ungkap pemuda progresif yang pernah menjadi orator demonstrasi mengkritisi kebijakan-kebijakan Pemerintah yang tidak pro rakyat, Jumat (18/2).
Menurutnya, sesuai data dari kemetrian kebudayaan, PPKD belum lengkap menghimpun data-data budaya di Lembata. Oleh karena itu, harapan lainnya, Gafur, demikian nama pendeknya, agar ada intervensi anggaran dari Pemda Lembata agar tujuan menghimpun data-data budaya Lembata bisa tercapai.
( Antonius Rian / FF )
Komentar