oleh

Hama di Irigasi Mbay, Kadistan Nagekeo Beberkan cara Pengendaliannya

INBISNIS.ID, NAGEKEO – Keluhan akan serangan hama yang menyerang tanaman padi milik para petani di irigasi teknis persawahan Mbay, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mendapat tanggapan Kepala Dinas Pertanian (Kadistan) Kabupaten Nagekeo, Olivia Monika Mogi.

Seperti yang telah diberitakan Media INBISNIS.ID sebelumnya, serangan hama ulat dan kupu-kupu di Irigasi Mbay sangat meresahkan para petani. Puluhan hektar sawah terancam gagal panen karena serangan hama ulat dan kupu-kupu yang sulit dikendalikan dan mengganggu tanaman padi petani sehingga daunnya kering dan pucuknya layu. Terhadap serangan hama tersebut para petani mengaku sulit mengendalikannya dengan metode yang lazimnya mereka terapkan sebagai upaya mengatasi hama dan penyakit.

Menanggapi hal tersebut Kadis Pertanian Kabupaten Nagekeo, ketika dikonfirmasi media INBISNIS.ID, melalui pesan Whatsapp, mengungkapkan, bahwa serangan hama tersebut akibat akibat cuaca ekstrim dan pengaturan air, Senin (09/05/2022).

“Serangan hama putih (terutama hama putih yang menyerang pada fase vegetatif dan hama putih palsu yang menyerang pada fase generatif) yang lagi marak menyerang pertanaman padi dipicu karena cuaca extrim seperti panas dan tiba-tiba hujan lebat, juga karena pengaturan air seperti lahan yang terlalu basah-terendam air),” tulis Kadis Pertanian dalam pesan Whatsappnya kepada INBISNIS.ID.

Petugas Pengendalian Hama Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT), Dinas Pertanian kabupaten Nagekeo telah melakukan pantauan langsung di lapangan. Rekomendasi yang dianjurkan POPT adalah pengendalian air dan penyemprotan pestisida kimia.

“Petugas POPT sudah melakukan pemantauan di lapangan dan memberi rekomendasi penanganan pengendalian  berupa, yang pertama yakni pengaturan air (basah kering secara interval), kedua, jika serangan sudah meluas disarankan gunakan insektisida montaf, spontan, spontan, trisula (yang jenis cair), Mipcinta (jenis powder), dengan dosis 1-2 tutup botol untuk 1 tangki (15 liter), sedangkan mipcinta sdm untuk 2 tangki (15 liter),” urai Olivia.

“Kebutuhan per ha 1 liter/1 kg, di aplikasi pada sore hari pukul 16.00 WITA  dan pagi hari maksimal pukul 08.00 WITA terakhir. Rekomendasi dapat ditindaklanjuti oleh petani secara swadaya karena dinas tidak menyiapkan stok insektisida tersebut,” bebernya lebih lanjut.

Kadis Pertanian Kabupaten Nagekeo menyarankan agar para petani di irigasi Mbay menerapkan sapta usaha tani secara konsisten, menjaga sanitasi lingkungan dan menerapkan pola tanam berdasarkan kalender tanam yang diamanatkan dalam Peraturan Bupati Nagekeo Nomor 09 Tahun 2019 sehingga dapat mendongkrak produktivitas serta memperbaiki kesuburan tanah.

“Penting menerapkan sapta usaha tani secara konsisten dan sanitasi lingkungan sekitar,  mengatur pola tanam, (menerapkan tanam serempak), serta menerapkan  kalender tanam sesuai perbup no 9 tahun 2019 dengan tujuan utama yaitu untuk menekan penyebaran H/P dan mengembalikan kesuburan tanah yang berdampak pada peningkatan produksi.” tutup Oliva Monika Mogi kepada INBISNIS.ID.

(Redaksi)

Well, Jika ada yang perlu dibenahi atau disesuaikan tentang berita dan website INBISNIS.ID? Boleh ditulis di kolom komen ya.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *