INBISNIS.ID, DENPASAR – Kebijakan Visa On Arrival (VoA) yang diterapkan kepada para Pelaku Perjalanan Luar Negari (PPLN) dari 23 Negara yang ingin berkunjung ke Bali, direncakan akan diperluas melalui penambahan beberapa negara.Hal ini setelah Pemerintah Provinsi Bali mengusulkan adanya penambahan negara terkait penerapan Visa On Arrival (VoA) bagi para wisatawan yang ingin datang ke Bali.
“Kemarin saya mengajukan tambahan lagi 18 negara, tapi kira-kira yang akan disetujui lima sampai enam negara,” Terang Gubernur Bali, I Wayan Koster, saat konfrensi pers di Jayasabha, Selasa (15/03/2022).
Beberapa negara yang diusulkan tersebut antara lain, Spanyol, Swioarland, Meksiko, Brazil, India, Argentina, Chile, Polandia, Maroko, Tunisia, Denmark, Taiwan, Hongkong, Belgia, Hungaria, Rusia, Ukraina, dan China.
Terkait wisatawan dari China, I Wayan Koster, mengungkapkan, masih sulit untuk wisatawan China datang ke Bali. Hal ini karena didalam negaranya, pelaku perjalanan sangat ketat sehingga tidak berminat pergi keluar negeri.
“China belum dibuka karena untuk baliknya itu dua sampai tiga Minggu di negaranya (Karantina). Jadi, walaupun kita buka, mereka malas keluar karena untuk baliknya dia di karantina dua sampai tiga Minggu,” terang I Wayan Koster.
Kendati demikian, ia menjelaskan bahwa saat ini sudah ada pembahasan bersama Kementerian Maritim dan Investasi untuk membuka kembali wisatawan asal China, namun untuk kapan waktunya masih belum ditentukan.
“Tapi, kita Indonesia sudah mempertimbangkan melalui Bapak Menko Maritim rencana akan dibuka cuman belum dipastikan harinya kapan,” terang I Wayan Koster.
Diketahui, paska penerapan bebas karantina dan visa on arrival, membawa dampak positif bagi perekonian Bali. Hal ini karena beberapa wisatawan mulai berdatangan ke Bali. Selain itu, hotel-hotel di Bali juga sudah bersiap-siap melalui program Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment Sustainability (Kelestarian Lingkungan) atau CHSE.
(Redaksi)
Komentar