oleh

Giat Ops Zebra Semeru 2022 Polres Sumenep, Berikut 7 Prioritas Penindakan Gakkum

INBISNIS.ID, SUMENEP – Kepolisian Resort (Polres) Sumenep Jawa Timur akan melaksanakan Kegiatan Operasi Zebra Semeru Tahun 2022 yang berlaku selama 14 hari kedepan, terhitung mulai hari ini Senin tanggal 03 sampai 16 Oktober 2022. Kegiatan diawali dengan mengadakan Apel Gelar Pasukan, bertempat di lapangan apel Sanika Satyawada Polres Sumenep Jl Urip Sumoharjo No 35 Desa Pabian Kecamatan Kota Kabupaten Sumenep Jawa Timur.

Dalam pelaksanaan Operasi Zebra ini, terdapat 7 Prioritas Pelanggaran yang dapat dilakukan penindakan Penegakan hukum (Gakkum) secara E-Tle dan teguran antara lain; Pengemudi atau pengendara Ranmor yang menggunakan ponsel saat berkendara, pengemudi atau pengendara Ranmor yang masih dibawah umur, pengemudi atau penumpang pengendara sepeda motor yang berboncengan lebih dari satu orang, Pengemudi atau Pengendara sepeda motor yang tidak menggunakan helm SNI dan Pengemudi atau pengendara mobil yang tidak menggunakan safety belt, Pengemudi atau pengendara Ranmor dalam pengaruh atau mengkonsumsi alkohol,  Pengemudi atau pengendara Ranmor yang melawan arus,  Pengemudi atau pengendara Ranmor yang melebihi batas kecepatan. 

Kapolres Sumenep AKBP Edo Satya Kentriko.,S.H.,S.I.K.,M.H menyampaikan, salah satu permasalahan kompleks di bidang Lalu lintas adalah keselamatan berlalu lintas yang erat kaitannya dengan kecelakaan Lalin, yang mana secara serius mempengaruhi stabilitas sosial dan ekonomi. 

“Kecelakaan Lalu lintas telah meningkat sejalan dengan peningkatan penggunaan kendaraan, perubahan gaya hidup, dan peningkatan perilaku berisiko di jalan raya, sekitar 1,25 juta kematian akibat kecelakaan Lalu lintas terjadi setiap tahun dan sekitar 20-50 juta orang cedera, dimana 90% kasusnya terjadi di negara berkembang,” ungkap AKBP Edo Satya Kentriko. Senin (03/10).

Menurut Edo, saat ini perkembangan transportasi juga telah menginjak era digital, dimana operasional order angkutan publik sudah berada dalam genggaman atau cukup dengan menggunakan handphone.

Lanjut kata Edo, modernisasi ini perlu diikuti dengan inovasi dan kinerja Polri khususnya Polantas, sehingga mampu mengantisipasi segala dampak yang akan timbul dari modernisasi transportasi tersebut. Polisi Lalu Lintas terus berupaya melaksanakan Program Prioritas Kapolri untuk mentransformasi menuju Polri yang Presisi. 

Lebih lanjut disampaikan, Provinsi Jawa Timur sebagai salah satu Provinsi terbesar di Indonesia juga memiliki permasalahan yang kompleks bahkan angka kecelakaan cukup tinggi, berdasarkan data dari Ditlantas Polda Jatim pada periode bulan Januari sampai Agustus 2022. Angka kecelakaan dibandingkan pada periode yang sama, tahun 2021 meningkat 70,23 % dengan korban meninggal dunia sebanyak 3.488 jiwa (naik 38,25 %), demikian juga dengan pelanggaran Lalu lintas meningkat cukup tajam sebanyak 70 % dengan tilang sebanyak 308,181 kasus (naik 50,48 %). 

“Meningkatnya angka pelanggaran dan Laka Lantas di Jawa Timur tidak terlepas dengan adanya peningkatan mobilitas penduduk seiring dengan menurunnya angka penyebaran covid-19, di mana saat ini seluruh aspek kegiatan dapat dilaksanakan secara normal kembali. Mulai dari sektor Pendidikan, Perkantoran dengan sistem Work From Office (Wfo), dunia pariwisata dan hiburan yang sudah mulai dipadati oleh masyarakat dan lain-Lain,” paparnya.

 Kata Edo, meningkatnya angka pelanggaran dan Laka Lantas akibat menurunnya kesadaran masyarakat terhadap tertib berlalu lintas, dimana selama pandemi covid-19 telah merubah perilaku masyarakat dalam berlalu lintas seiring dengan berkurangnya kehadiran anggota Polantas di tengah masyarakat yang salah satunya akibat dari perubahan sistem penindakan dari manual, ke sistem elektronik, sehingga sebagian besar masyarakat tidak mengindahkan peraturan, karena berkurangnya intensitas Polantas di tengah masyarakat. 

Selain itu kata Edo, melihat tingginya angka kematian akibat Laka Lantas tersebut perlu adanya edukasi yang intens kepada masyarakat khususnya kepada kaum milenial agar lebih tertib berlalu Lintas sehingga keamanan dan keselamatan masyarakat dalam berlalu lintas bisa terwujud. 

“Untuk meminimalisir permasalahan tersebut di atas serta untuk meningkatkan kesadaran dan kepatuhan dalam berlalu lintas bagi masyarakat Jawa Timur, guna cipta kondisi kamseltibcarlantas menjelang Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 pasca pandemi covid-19, maka Polda Jawa Timur beserta jajaran dengan dibantu oleh stakeholder terkait akan melaksanakan Operasi kepolisian kewilayahan dengan sandi “Zebra Semeru 2022” dengan mengangkat tema “Tertib Berlalu Lintas Guna Mewujudkan Kamseltibcarlantas Yang Presisi”. Tegasnya.

Lanjut Edo menegaskan, Operasi Zebra ini akan dilaksanakan selama 14 hari dimulai tanggal 3 sampai 16 Oktober 2022. Adapun personel yang dilibatkan sebanyak 3.478 personel dengan perincian Polda Jatim sebanyak 348 Personel dan Satwil Jajaran sebanyak 3.130 personel yang akan disebar di seluruh Jajaran Polda Jawa Timur, baik di ruas Jalan Tol, Arteri, dan lokasi lain yang rawan pelanggaran, kemacetan dan Laka Lantas. Sehingga diharapkan dengan pelaksanaan Operasi Zebra Semeru 2022, dapat menekan angka fatalitas Laka Lantas dan menciptakan Kamseltibcarlantas di seluruh wilayah Jawa Timur.

“Ada beberapa penekanan yang harus dilaksanakan para petugas diantaranya Laksanakan kegiatan edukasi kamseltibcarlantas kepada masyarakat secara intens khususnya kepada kaum milenial sehingga dapat menekan angka pelanggaran dan kecelakaan Lalu lintas, Kedepankan kegiatan preventif didukung pola kegiatan penegakan hukum lantas secara elektronik dengan menggunakan E-tle statis dan mobile/teguran serta tidak diperbolehkan melaksanakan penegakan hukum lantas secara manual stationer, laksanakan kegiatan operasi dengan penuh simpatik dan humanis serta tetap mematuhi protokol Kesehatan, hindari tindakan dan perilaku ataupun sikap yang menimbulkan hal-hal yang kontra produktif terhadap citra Polri, Laksanakan Manajemen Media secara optimal sehingga dapat meningkatkan Citra Polri di masyarakat, Lakukan Komunikasi, Koordinasi dan kolaborasi yang baik antar stakeholder sehingga dapat membangun sinergitas yang baik, untuk mewujudkan Jawa Timur yang aman, nyaman, dan damai, jaga kesehatan dan tingkatkan kewaspadaan dalam menjalankan tugas guna antisipasi adanya aksi teror dari pihak yang tidak bertanggung jawab,” pesannya.

Kapolres Sumenep AKBP Edo Satya Kentriko.,S.H.,S.I.K.,M.H tak lupa mengucapkan terimakasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh anggota dan jajaran serta unsur TNI dan Pemerintah daerah yang selalu aktif bekerja sama menciptakan situasi Jawa Timur yang kondusif.

(Redaksi)

Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *