INBISNIS.ID, DENPASAR – Nilai ekspor Bali pada bulan Maret 2022 tercatat sebesar US$ 51.884.694, naik setinggi 14,19 persen dibandingkan nilai ekspor bulan Februari 2022 yang tercatat sebesar US$ 45.437.971.
Secara year on year, nilai ekspor Bali pada bulan Maret 2022 tercatat lebih tinggi dibandingkan bulan Maret 2021 atau naik 9,00 persen.
Hal ini terungkap dalam konferensi pers Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, dilaksanakan secara daring melalui YouTube, Senin (9/5).
Dari sepuluh negara tujuan utama ekspor barang Provinsi Bali di bulan Maret 2022, secara month to month tujuh negara tujuan tercatat menunjukkan peningkatan, dengan peningkatan paling tinggi secara persentase tercatat pada tujuan Singapura (380,18 persen) yang didominasi naiknya nilai ekspor produk pakaian dan aksesorisnya (bukan rajutan).
“Jika dibandingkan dengan catatan bulan Maret 2021, dari sepuluh tujuan utama ekspor Bali, nilai ekspor pada tujuh negara tujuan utama tercatat naik, dengan peningkatan tertinggi juga tercatat pada nilai ekspor ke Singapura (423,85 persen) yang didominasi naiknya ekspor produk yang sama,” ungkap Hanif Yahya
Sementara, jika dilihat dari jenis komoditasnya, ekspor Bali didominasi oleh produk ikan, krustasea, dan moluska (HS 03), yang tercatat sebesar US$ 11.677.113 dengan share sebesar 22,51 persen dari total ekspor.
Secara kumulatif, Nilai Ekspor barang Provinsi Bali ke luar negeri periode Januari-Maret 2022 tercatat sebesar US$ 141.073.746, atau naik 15,04 persen dibandingkan periode Januari-Maret 2021 yang tercatat US$ 122.625.377.
“Amerika Serikat tercatat sebagai pangsa ekspor terbesar dengan share 34,44 persen dari total nilai kumulatif ekspor. Peningkatan nilai ekspor kumulatif tertinggi tercatat pada ekspor tujuan Singapura (223,61 persen),” ungkap Hanif Yahya
Pengiriman barang ekspor Provinsi Bali pada bulan Maret 2022 sebagian besar dilakukan melalui pelabuhan di luar Provinsi Bali, yakni sebesar 83,49 persen. Pengiriman barang ekspor melalui pelabuhan di Jawa Timur tercatat sebesar 54,14 persen, DKI Jakarta sebesar 28,85 persen, Jawa Tengah sebesar 0,38 persen, dan Sulawesi Utara sebesar 0,12 persen.
“Sementara pengiriman barang ekspor melalui pelabuhan di Provinsi Bali tercatat hanya sebesar 16,51 persen, naik jika dibandingkan dengan bulan Februari 2022, yang memuat 3,79 persen dari keseluruhan nilai ekspor Bali,” ungkap Hanif Yahya.
(Redaksi)
Well, Jika ada yang perlu dibenahi atau disesuaikan tentang berita dan website INBISNIS.ID? Boleh ditulis di kolom komen ya.
Komentar