INBISNIS.ID, JAKARTA – Pandemi covid 19 dinilai sangat memberikan dampak pada hampir semua sektor terlebih khususnya pada sektor Usaha Menengah, Kecil, dan Mikro (UMKM) yang mengancam kelangsungan bisnis banyak pelaku UMKM. Ditengah gempuran virus corona yang tiada hentinya disaat yang bersamaan tengah gencarnya era revolusi industry 4.0 di Indonesia, Selasa, (2/3/2022).
Dikutip dari website Kemenkopukm.go. id, selama pandemi khususnya di tahun 2021 jumlah pelaku UMKM yang sudah onboarding di ekosistem digital mencapai 19 persen atau sekitar 12 Juta UMKM, jumlah ini lebih besar dibandingkan pada tahun 2020 yang masih di angka 13 persen atau sekitar 8 juta UMKM.
Salah satu pelaku UMKM di Jakarta, Maya Wulandari (51), selaku Reseller di salah satu Platform online yakni, Makdafashop.tukuyok.com memberikan pendapat sehubungan dengan digitalisasi usaha saat ditemui di Rusun Jatirawasari oleh Media INBISNIS.ID.
“Kami sangat terbantu sekali dengan hadirnya kemajuan teknologi informasi yang semakin canggih memudahkan kami khususnya dalam memasarkan produk-produk kami untuk dapat menjangkau calon pembeli dengan ceruk pasar yang sangat luas termasuk dengan tersedianya jasa pengiriman online yang sudah dapat diakses secara real time dalam pengecekan status pengirimannya membuat usaha kami menjadi lebih terkontrol saat customer menanyakan status barang yang telah dipesannya,” ujar Maya Wulandari.
Pegiat usaha UMKM lainnya khususnya dalam bidang kuliner khas Korea yang bernama My.Bokki, Shinta Octaviyanti (26), sangat mendukung dengan adanya revolusi industry 4.0 sebagai salah satu cara untuk survive ditengah pandemi covid 19.
“Sebagai pelaku UMKM dibidang kuliner, pandemi ini sangat membatasi saya dalam menjalankan usaha kuliner saya. Namun dengan adanya era industry 4.0 yang serba digital memudahkan saya dalam menjual masakan saya via aplikasi online. Para customer saya dapat memesan dan memilih menu hanya dari aplikasinya di smartphonenya dan makanan pun siap diantarkan ke pengguna yang memesan di aplikasi tersebut,” tutur Shinta.
Para pelaku usaha UMKM tersebut sangat mendukung kebijakan yang dibuat oleh Pemerintah khususnya dalam rangka penyelamatan UMKM dari dampak Covid 19 yang dinilai sangat penting bagi perekonomian Indonesia.
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono mengkalim bahwa realisasi PEN untuk mendukung UMKM sebesar Rp. 112.84 triliun telah dinikmati oleh lebih dari 30 juta UMM pada tahun 2020. Pada 2021, pemerintah mengenggarkan PEN untuk mendukung UMKM dengan dana sebesar Rp. 121.90 triliun, mengutip siaran pers Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia.
(Redaksi)
Komentar