oleh

Dokter Gigi di RSGM Saraswati : Perlakukan Gigi Kita Seperti Merawat Kendaraan

INBISNIS.ID, DENPASAR – Rumah sakit gigi RSGM saraswati melalui dokter gigi mengungkapkan ternyata presentasi sakit gigi di Indonesia sangat tinggi, hal tersebut dikarenakan kurangnya pemahaman masyarakat dalam menjaga gigi agar tetap sehat.

Diakui, berdasarkan data secara keseluruhan di Indonesia dan berdasarkan riset kesehatan (Riskesdas) antara orang dewasa dan anak-anak ternyata tingkat persentasenya sama. Sama-sama  mengalami gangguan pada gigi.

Kalau dari presentasi dan berdasarkan data secara keseluruhan di Indonesia sampai saat ini berdasarkan hasil riset kesehatan (Riskesdas), antara orang tua dan anak-anak tidak ada bedanya. Hal ini dikatakan Drg. Wayan Agus Wirya Pratama, pada, Selasa (23/11/2021).

 

“Kalau untuk di indonesia sendiri, ini data-data berdasarkan secara keseluruhan sampai saat ini berdasarkan hasil riskesdas tidak ada bedanya antara orang tua dan anak kecil persentasenya sama,” ujarnya.

Lanjutnya Wayan, namun di Rumah sakit RSGM saraswati sendir sejauh ini berdasarkan data yang diperoleh yang lebih banyak sakit gigi adalah orang dewasa.

“Kalau di Rumah sakit RSGM saraswati sendir lebih banyak orang dewasa, dan untuk yang pasien-pasien poliklinik eksekutif. Karena kita kan ada dua poliklinik pak, ada poliklinik profesi yang dikerjakan oleh mahasiswa profesi dan ada poliklinik eksekutif yang dikerjakan oleh dokter gigi spesial.

Wayan menjelaskan, sebelum Virus Corona biasanya RSGM Saraswati buka full dan rata-rata yang sakit gigi itu terjadi pada anak-anak, namun selama adanya Virus Corona ini jam buka di RSGM terbatas hingga layanan untuk anak-anak pun dibatasi. Jadi, dominan yang cek selama pandemi ini adalah orang.

 

“Kalau profesi kami buka full, rata-rata yang anak-anak yang sakit gigi. Cuman sekarang kan, untuk layanan anak-anak jam bukanya kita batasi karena covid 19 ini.  Jadi, kami utamakan pasien-pasien dewasa dulu selama pandemi. Bukan anak-anak tidak bisa dilayani,” kata dia.

Wayan pun mengharapkan, agar masalah pada gigi jangan dianggap remeh, tetapi perlakukan gigi seperti kendaraan yang selalu kita bawakan setiap hari dengan cara rajin-rajin sikat gigi dan rajin-rajin priksa di dokter gigi.

“Rajin menyikat gigi setiap hari kontrol rutin ke dokter gigi walaupun belum sakit. Jadi,  perlakukan gigi seperti kendaraan yang kita biasa bawa setiap hari, mencuci kendaraan setiap hari sama seperti sikat gigi dan kontrol rutin sama seperti merawat kendaraan kita,” tutupnya.

(Dionisius Harum/Redaksi)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *