oleh

Diskoperindag Nagekeo, Dorong Minyak Goreng Lokal Atasi Kelangkaan Minyak

-Bisnis, Daerah-1,526 views

INBISNIS.ID, NAGEKEO – Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Nagekeo, akan mendorong produksi minyak goreng lokal untuk mengatasi kelangkaan minyak goreng bersubsidi di pasar-pasar tradisional bahkan pada beberapa pusat perbelanjaan di kabupaten Nagekeo, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kepala Dinas (Kadis) Koperindag Kabupaten Nagekeo, Tiell Djawaria, kepada INBISNIS.ID, Rabu (30/05/2022) mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan survey pada beberapa pasar tradisional dan sejumlah pusat perbelanjaan di Kabupaten Nagekeo. Minyak goreng bersubsidi benar, mengalami kelangkaan dan kenaikan harga serta ada jenis minyak goreng tertentu seperti Bimoli telah hilang dan belum beredar lagi.

Foto: Kepala Dinas (Kadis) Koperindag Kabupaten Nagekeo, Tiell Djawaria

“Khusus minyak goreng, beberapa minggu ini terjadi kelangkaan minyak. Kita sudah melakukan survey di pasar-pasar, memang terjadi kelangkaan minyak, tetapi stok yang berada di toko grosir, mereka tetap stand by, walaupun dengan kondisi terbatas. Diharapkan Pendropingan dari Surabaya sudah mulai masuk. Kondisi 2 minggu terakhir, khusus Bimoli itu kosong. Beberapa hari lalu, saya minta Kabid Perdagangan coba ke Ende, untuk konfirmasi terkait kesedian minyak, di sana juga kosong belum ada,” jelas Kadis Koperindag Kabupaten Nagekeo.

Lebih lanjut, Ia menjelaskan bahwa, untuk menyikapi situasi kelangkaan minyak yang sedang marak terjadi pada berbagi daerah secara khusus di Kabupaten Nagekeo pihaknya telah mendorong Industri Kecil dan Menengah (IKM) di Kabupaten Nagekeo agar memproduksi minyak goreng lokal untuk mengatasi kelangkaan minyak di pasar lokal.

“Antisipasi itu juga, beberapa kelompok IKM untuk penghasil minyak di Keo Tengah di Mbae Nuamuri, kemarin kita kesana juga. Memang mereka juga mengalami keterbatasan, jadi produksinya terhenti dimasa pandemi, kami sudah dorong untuk produksinya berlanjut, sehingga masyarakat sekitar itu, bisa mengkonsumsi minyak-minyak lokal, ” ungkapnya.

Kadis Koperindag Nagekeo berharap agar pengusaha minyak goreng lokal, dapat memproduksinya secara berkelanjutan agar terus di dorong untuk menjadi brand daerah Nagekeo dan memenuhi syarat formal seperti ijin edar dari balai POM, sehingga legal untuk di pasarkan di semua jenis pasar termasuk pasar modern.

“Kalau mereka produksinya berlanjut, kita akan dukung. Pemerintah akan melirik kesana, kalau suatu saat mereka menjadi ikon Nagekeo, kenapa tidak? Itu menjadi kebanggaan Nagekeo juga. Kalau mereka sudah produksi minyak Nagekeo, tidak kalah dengan Bimoli, Sedap dan lain-lain. Yang diharapkan mereka sampai ke tingkat itu.” Ujar Kadis Koperindag yang dikutip INBISNIS.ID.

(Redaksi)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *