INBISNIS.ID, SEMARANG – Dinas Kesehatan Kota DKK Semarang menghimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai gejala hepatitis akut yang menyerang anak-anak di bawah umur 18 Tahun.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Abdul Hakam, mengatakan ada beberapa cara mewaspadai penyakit tersebut salah satunya dengan penerapan hidup bersih dan sehat.
“Jadi kalau kita berbicara pencegahan hampir sama dengan Covid 19. Prokes masih sama, karena hal ini berhubungan dengan makanan, masakan kalau bisa selalu ditutup, kemudian kotoran harus segera dibersihkan dan menjaga kebersihan lingkungan,” ucapnya
Hakam menyebut pencegahan tersebut hampir sama dengan penerapan Prokes Covid 19. Namun dikarenakan hal tersebut berkaitan dengan sistem pencernaan, maka dirinya menghimbau kepada masyarakat untuk menerapkan hidup sehat dengan cara menjaga makanan yang selalu bersih dan bergizi, serta pengaturan perilaku hidup sehat sehari hari.
Hakam menjelaskan ada beberapa contoh perilaku hidup sehat misalnya, rajin mencuci tangan dengan sabun, minum air bersih yang matang, makan makanan yang bersih dan matang, membuang tinja atau popok pada tempatnya, menggunakan masker di tempat umum, menerapkan etika batuk dan bersin, memberi nutrisi anak yang cukup, istirahat dan aktivitas fisik.
“Tetap tenang dan waspada menerapkan pola hidup bersih pada anak. Jika ada gejala yang muncul segera untuk diperiksakan,” ujarnya
Terkait dengan ruang bagi para penderita gejala Hepatitis, dirinya menyebut kalau misalkan ada yang terindikasi penyakit tersebut pihaknya tidak akan memberi ruang khusus karantina.
Pasalnya penyakit Hepatitis merupakan virus yang ditularkan melalui makanan dan bukan melalui udara.
“Hepatitis, kalau di karantina saya rasa tidak perlu, karena penularannya tidak melalui udara tapi melalui sistem pencernaan,” ujarnya
Pihaknya menjelaskan terkait ciri-ciri penderita hepatitis akut yaitu dengan cara memisahkan hepatitis dari beberapa tipe. Dengan memisahkan hepatitis tipe A, B, C, dan D dan caranya dengan melakukan pemeriksaan ke layanan kesehatan.
Namun jika memang semuanya negatif, kemungkinan besar penyakit tersebut arahnya ke hepatitis akut misterius tipe 41.
“Kita harus pisahkan tipe hepatitis, misalkan negatif mungkin arahnya ke hepatitis tipe 41, nanti kita perlu bantuan ke rumah sakit besar bahkan Litbangkes,” ujarnya
Terkait penyakit tersebut, dari dinas kesehatan kota Semarang sudah siap siaga untuk merawat pasien yang terjangkit penyakit tersebut.
Pasalnya di Semarang sendiri menurut nya sudah ada sekitar 32 rumah sakit yang siap untuk menampung penderita kasus hepatitis akut.
“Rumah sakit sudah banyak, ada 32 insyaallah siap menampung,” terangnya.
(Redaksi)
Well, Jika ada yang perlu dibenahi atau disesuaikan tentang berita dan website INBISNIS.ID? Boleh ditulis di kolom komen ya.
Komentar