INBISNIS.ID, MAKASSAR – Upaya Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan RI menurunkan harga minyak goreng, hal ini agar sesuai intruksi dari Presiden Indonesia Jokowi, dengan satu harga sebesar Rp 14.000/liter, justru menyulitkan masyarakat.
Pasalnya masyarakat tidak menemukan minyak goreng dengan harga murah di toko riteal modern, sesuai gembar gembor para Pejabat pemerintahan yang bertanggung jawab membidangi ini.
Jikalau warga yang ingin ke toko riteal satu-persatu ingin mencari minyak goreng, istilah satu bahasa “stock habis” dan pasokan belum tiba, kata-kata yang sudah tidak asing lagi di telinga para calon pembeli, dari semua penjual minyak goreng, tutur seorang pensiunan guru SMA 2 Makassar kepada INBISNIS.ID (27/1).
INBISNIS yang mencoba melacak keluhan masyarakat ini ternyata benar.
Toko tireal terbesar di Makassar “SS”, menurut Habibie salah seorang Satpam yang menjaga di pintu toko tanpa beban mengakui minyak goreng satu harga habis dan minyak goreng reguler pun belum ada pasokan. INBISNIS yang melacak rak penyimpanan minyak goreng, semua terisi kardus berbagai merek mie instan. Padahal seminggu sebelumnya waktu berkunjung ke toko ini yang cukup banyak pelanggannya stok masih banyak.
Di “Toko 33” yang berlokasi tidak jauh dari toko SS, Pramuniaga yang ditanya INBISNIS mengakui belum pernah mendapat pasokan minyak bersubsidi. Seraya memberi tahu minyak goreng reguler stock juga habis sejak beberapa hari yang lalu. Sama dengan Toko riteal Daya “AM” tidak menjual lagi minyak goreng satu harga karena pasokan tidak ada, tutur kasir.
Namun agak berbeda yang dijumpai toko riteal “IM” di kompleks Hartako Indah, Pegawai toko tersebut mengakui hanya boleh membeli 2 liter per orang.
“Waktu saat INBISNIS bertanya, di mana minyak gorengnya, karena tidak ada yang dipajang di etalase toko, Ia menjawab singkat nanti diambilkan.
Sementara pemilik stand 7 di Pasar Tradisional Parangtambung Makassar Isteri H Ruslan, pihaknya mengakui masih menjual minyak goreng harga lama, sambil menunjukkan beberapa kantong minyak plastik serta minyak goreng curah dalam jumlah sangat terbatas.
“Susah kemarin saya pergi mengecek barang di beberapa toko riteal, satu istilah bahasa persedian kosong.” Anehnya menurut Haji yang juga menjual beras itu, biar minyak goreng harga lama pun tidak ada. Padahal sebelumnya saya sering membeli minyak di toko itu. Saya mengakui sejak 10 hari belakangan ini sales minyak goreng yang memakai mobil box tidak pernah lagi datang. Tuturnya.
Kurang lebih sama dengan pedagang di Pasar Pabaeng baeng, minyak goreng satu harga juga belum ada yang menjual. Belum pernah ada pasokan tutur seorang penjual.
“Lagi pula sales yang rutin mengantar minyak goreng sudah lebih satu minggu tidak pernah datang ke tempat saya”.tutupnya.
Komentar