oleh

Cukai Tembakau Naik, Ini Respon Kelompok Gerbang Tani Jember

INBISNIS.ID, JEMBER – Ditengah ramainya pemberitaan tentang kenaikkan CHT (Cukai Hasil Tembakau) di tahun 2021 ini, Ormas Gerbang Tani Jember ikut angkat bicara menyoal sekaligus menolak rencana pemerintah menaikkan harga cukai rokok, karena hal tersebut tentu akan menimbulkan persoalan dan berdampak bagi industri rokok terlebih untuk para petani tembakau khususnya di kabupaten Jember.

Sekretaris Gerbang Tani Jember Rostin Suhendar mengungkapkan bahwa pada awalnya harga tembakau di Kabupaten Jember mengalami kenaikan sehingga dapat menambah penghasilan petani pada masa sulit disaat pandemi Covid-19 ini. Namun dalam pertengahan tahun ini adanya kabar rencana kenaikan cukai rokok oleh pemerintah sudah berdampak terhadap harga tembakau di pasaran.

“Ya dampaknya langsung dirasakan petani tembakau, sekarang harga jual tembakau langsung turun”, katanya pada Minggu (12/9/2021).

Jika nantinya cukai rokok naik maka harga rokok di pasaran pun otomatis akan naik sehingga berpengaruh terhadap daya beli di masyarakat, diketahui bersama bahwa kabupaten Jember menjadi salah satu penghasil tembakau terbesar di daerah tapal kuda Jawa Timur disamping Kabupaten Bondowoso dan Kabupaten Probolinggo.

Suhendar yang merupakan petani tembakau di Desa Sumber Jeruk Kecamatan Kalisat Kabupaten Jember ini berharap agar harga tembakau tahun ini bisa naik dan bertahan, dikarenakan biaya produksi penanaman tembakau tahun ini sangat lah tinggi, mulai dari kenaikan harga pupuk sampai biaya produksi di lahan cukup memberatkan bagi para petani tembakau di Kabupaten Jember.

“Kami berharap pemerintah bisa merasakan apa yg dirasakan oleh petani dan yang terpenting harga tembakau tidak dipermainkan”, kata Suhendar.

Sementara itu diwawancarai melalui sambungan telepon Ketua Dewan Pembina Gerbang Tani Jember Ayub Junaidi, SH lebih lantang bersuara mengenai rencana kenaikan cukai rokok ini, ayub mendesak Bupati Jember  menggunakan pengaruhnya sebagai kepala daerah untuk bersama-sama menolak kenaikan cukai rokok ini.

“Nasib petani tembakau sekarang ini miris, apalagi kalau cukai rokok naik, jadi mereka perlu dilindungi oleh pemangku kebijakan dalam hal ini oleh Bupati”, kata Ayub.

Ayub Junaidi yang juga mantan legislator DPRD Jember pada periode sebelumnya juga menyinggung soal kurang optimalnya dukungan teknis dari pemangku kepentingan dalam hal ini Perkebunan daerah Jember.

“Petani kita perlu dukungan untuk meningkatkan olahan produksi, paling mereka dipermudahlah dalam mengakses kebutuhan mereka”, imbuh Ayub.

Rencana pemerintah menaikkan harga cukai tembakau ini menjadi polemik bak bola panas yang bergulir di masyarakat, hampir sebagian besar kalangan menolak rencana kenaikan harga cukai tembakau ini, mengingat para konsumen dan petani tembakau akan banyak dirugikan.

Di masa pandemi Covid-19 ini Sekretaris Gerbang Tani Jember Rostin Suhendar tak lupa juga menghimbau agar para petani tembakau khususnya dan semua warga masyarakat  di kabupaten Jember agar tetap disiplin protokol kesehatan supaya terhindar penularan virus corona.

“Biasakan cuci tangan pakai sabun, kalau ke sawah pakai masker dan tetap jaga jarak,” himbaunya.

(Redaksi)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *