INBISNIS.ID, LABUAN BAJO – Sudah beberapa minggu belakangan ini, banyak kapal wisata yang terlihat menganggur di Pelabuhan Labuan Bajo.
Selain masih dalam suasana pandemi, cuaca yang tak bersahabat rupanya juga menjadi alasan kapal-kapal ini ditinggal kosong.
Baru-baru ini Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Labuan Bajo memberi syarat agar dapat izin berlayar. Kapal yang memiliki GT kurang dari 50 dipastikan tidak mendapat SPB (Surat Persetujuan Berlayar) dari Syahbandar. Hal ini dikarenakan oleh kondisi alam Labuan Bajo yang kurang bersahabat yang diprediksi berlangsung hingga 20 Desember 2020.
Sejak awal bulan Desember ini, Labuan Bajo memang sering sekali diguyur hujan. Seringkali hujan turun disertai angin kencang. Kalaupun tak turun hujan, cuaca yang mendung pasti menyelimuti Labuan Bajo yang biasanya akan disertai hujan gerimis yang berlangsung lama. Tentunya hujan yang turun ini bisa menimbulkan gelombang di perairan Labuan Bajo.
Intensitas curah hujan di Labuan Bajo semakin tinggi pada minggu ini. Tiap hari hujan selalu turun disertai angin kencang. Beberapa hari lalu, jalan Soekarno-Hatta di Kampung Tengah Labuan Bajo bahkan kebanjiran setinggi betis karena diguyur hujan sejak pagi.
Cuaca buruk yang sedang dialami Labuan Bajo memang menjadi pertimbangan utama banyak kapal-kapal wisata tidak berlayar atau menunda pelayaran mereka. Hal ini penting karena berkaitan dengan keselamatan awak kapal beserta wisatawan.
(Redaksi)
Komentar