INBISNIS.ID, MAKASSAR – Berbeda dengan saat awal Pandemi Covid-19, di mana masjid-masjid di Makassar patuh terhadap Instruksi Walikota untuk penerapan prokes.
Pandemi Covid gelombang ke III bulan Februari ini, sesuai pantauan media INBISNIS.ID, sejumlah Masjid tidak lagi menerapkan prokes. Sholat berjamaah tidak mengatur jarak, remaja masjid tidak lagi mengukur suhu tubuh jemaah yang mau beribadah, serta pengurus masjid tidak menyediakan handsanitizer maupun mewajibkan jemaah memakai masker.
“Masyarakat sudah bosan memakai masker, jemaah sudah mulai jenuh kapan berakhir pandemi ini. Makanya kita kembali sholat berjamaah sesuai sunnah Nabi, kendati tetap memakai masker.”
Hal ini diakui oleh Hamzah, pengurus Masjid Asmaratus Saodah BTN Hartako Indah saat ditanya INBISNIS.ID, Sabtu (19/2).Padahal Walikota Makassar telah mengeluarkan Surat Himbauan No 400/120/Kesra/II/2022, agar tempat ibadah menerapkan prokes dan PHBS (Perilaku hidup berbasis sehat).
Menurut salah seorang pengurus PERSI Sul Sel, bertambah parah karena sudah tidak ada lagi petugas Satgas Covid-19 datang memantau di lapangan sejak empat bulan belakangan. Mulai bulan Februari ini ada peningkatan cukup signifikan. Semua RS sudah merawat pasien Covid-19.
Dr. Indrawati Kamal M Kes, salah seorang Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) di Asrama Haji Sudiang mengatakan, Minggu ini pasien Covid-19 meningkat tajam di Makassar, sebagai tempat isolasi mandiri ada 45 pasien per tanggal (8/2). Hanya berselang 10 hari, pasien isoman di sana bertambah menjadi 90 orang, walau semua pasien dengan gejala ringan tapi PCR Positif yang diperiksa di RSUD, isolasi mandiri di Asrama Haji Sudiang Makassar.
Khusus di RSIF kembali mengfungsikan dua lantai untuk pasien Covid, karena perawatan 7 sudah penuh dengan kapasitas 20 tempat tidur. Selasa (15/2), Shamar karyawan RSIF meninggal karena Covid.Di RS Wisata UIT Parangtambung, ada 8 pasien positif Covid hari ini (9/2). Namun hari Sabtu 19/2 bertambah jadi 12 orang ungkap Moh Rizal SKM M.Kes Direktur bidang Keuangan dan SDM RS Wisata UIT.
“Pasien Covid-19 di RSUP Dr Tajuddin Chalid MPH per tanggal (9/2), merawat 8 pasien di ruang isolasi dan 12 perawat menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing,” ungkap Ns. A Fatmawati Karim S.Kep melalui percakapan telepon.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Takalar Dr Rahmawati S.Ked, M.Kes, 28 Januari lalu ada pasien meninggal dan dikuburkan secara protokoler Covid di Pemakaman keluarga. Yang bersangkutan memang baru pulang dari Provinsi Maluku dan sempat dirawat beberapa hari di RSUD Pajonga Daeng Ngalle.
(A Rivai Pakki/HS)
Komentar